Sabtu, 09 Maret 2013

Suamiku, aku mencintaimu dan ma'afkanlah kesalahanku...

Sebenarnya sangat berat bagiku untuk mengakui bahwa betapa aku mencintai suamiku (aku masih merasa gengsi karena malu... (^_^)). Aku jatuh cinta untuk yang pertamakalinya kepada suamiku. Bagi yang menikah dengan cinta mungkin hal ini sangat aneh atau membuat heran dan bertanya-tanya , "Kalau memang tidak cinta mengapa menikah?."
Disitulah letak istimewanya cintaku kepada suamiku.
Kami melangsungkan pernikahan hanya setelah 3 bulan bertemu karena diperkenalkan oleh teman-teman, tidak ada pacaran, tidak ada TTM-an, tidak ada kemesraan layaknya orang jatuh cinta, bahkan aku tidak pernah berpikir bahwa dia akan menjadi suamiku.

Diawal-awal pernikahan memang merupakan hal yang sangat berat bagiku, selain aku tidak mengenal tentang suamiku (sama sekali), aku juga tidak tau apa yang harus kulakukan untuk membahagiakan dan "mencuri" hatinya. Aku tidak tau lelucon apa yang bisa membuat suamiku tersenyum, bahkan aku tidak tau apakah suami mencintaiku atau tidak... ckckckckk.... (^_^)

Banyak kesalahpahaman yang terjadi diantara kami, tapi yang paling membuatku semakin menyayangi dan mengagumi suamiku adalah sifat penyabarnya (aku baru menyadarinya sekarang). Meski hal-hal kecil yang terjadi membuatku salah paham, mendiamkan suamiku dan  "ngambek", tapi suamiku tetap menegurku dengan kata-kata yang baik. Setelah berlalu semua kesalahpahaman tersebut, aku baru menyadari bahwa betapa beruntungnya aku bersuamikan dirinya.

Terkadang aku ingin sesekali membisikkan kata aku mencintaimu ditelinganya disaat kami hanya berdua saja tapi lagi-lagi "gengsi" membuat aku mengurungkan niatku.. hehehee..
Saat ini yang paling ingin aku lakukan adalah meminta maaf atas semua kesalahan yang pernah kulakukan kepadanya. Kesalahan-kesalahan yang membuat sakit hatinya dan membuatnya sedih karena ketidaktahuan ataupun karena kesengajaanku. Aku benar-benar takut bila suamiku tidak ridho kepadaku. Aku ingin membuatnya bangga dan bahagia karena telah beristrikan diriku. Aku ingin diakhirat kelak bisa bersama dengannya.

Kesukaanku akhir-akhir ini adalah melihat raut wajahnya disaat dia tertidur. Melihat garis kerutan diwajahnya yang menandakan betapa keras usahanya untuk memenuhi semua kebutuhan kebutuhan kami dan berusaha untuk selalu membahagiaan kami, membuatku semakin merasa bersalah kepadanya. Betapa selama ini aku seringkali tidak pandai bersyukur dengan apa yang telah Allah Subhanahu Wata'ala berikan kepadaku.
Ya habiby qalby, aku mencintaimu dan cintailah aku selamanya seperti cintamu selama ini kepadaku...
-----------------------
Artikel :  My Diary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar