Rabu, 08 Oktober 2014

Dajjal dan Hari Kiamat

Dari Nawwas bin Sam'an radhiallahu'anhu bercerita, 'Suatu pagi Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bercerita tentang Dajjal Terkadang Rasulullah melirihkan suaranya dan terkadang mengeraskannya, sehigga kami menyangka Dajjal sedang ada di kebun korma. Ketika kami mendatangi kebun korma, Rasulullah mengetahui keadaan kami.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bertanya, "Ada apa dengan kalian?"

Kami menjawab, 'Wahai Rasulullah, tadi Anda bercerita tentang Dajjal. Terkadang Anda melirihkan suara dan terkadang mengeraskannya, sehingga kami menyangka Dajjal ada di kebun korma.'

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Ketakutan kepada selain Dajjal adalah yang paling aku khawatirkan terhadap kalian. Jika ia keluar dan aku masih berada di tengah-tengah kalian, aku lah yang akan berdebat dengannya untuk melindungi kalian. Tetapi jika ia keluar aku sudah tidak ada di tengah-tengah kalian, maka setiap orang harus berdebat untuk menolong dirinya sendiri, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah penggantiku untuk setiap orang muslim. Dajjal adalah seorang pemuda berambut keriting, dan bermata cembung. Menurutku ia seperti Abdul Azza bin Qathan. Oleh karena itu, siapapun diantara kalian yang bertemu dengannya, hendaklah ia membacakan permulaan surat Al Kahfi. Sesungguhnya ia keluar dari jalan antara Syiria dan Irak, kemudian akan membuat kerusakan di kanan kirinya. Wahai hamba-hamba Allah, bersikap teguhlah."

Kami berkata, 'Wahai Rasulullah, berapa lama ia tinggal di bumi?'

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Empat puluh hari, yang sehari seperti setahun, sehari lagi seperti sebulan, sehari lagi seperti seminggu, dan sisanya seperti hari-harimu yang biasa."

Kami berkata, 'Wahai Rasulullah, hari yang seperti setahun tadi cukuplah bagi kami satu hari saja pada hari ini?'

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Tidak, Buatlah perkiraan untuk waktu shalat."

Kami berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana kecepatan di bumi?'

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Seperti hujan yang di tiup angin. Nanti ia akan mendatangi suatu kaum lalu mengajak mereka, dan mereka pun mau beriman kepadanya serta mau memenuhi ajakannya. Setelah itu ia menyuruh langit, dan langit pun menurunkan hujan. Ia menyuruh bumi, dan bumi pun menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Pada waktu sore ternak gembala mereka pulang dengan punuk yang panjang, dan lambung yang berisi susu yang menggelayang. Kemudian ia pergi menemui kaum yang lain untuk mengajak mereka. Karena ajakannya ditolak, Dajjal lalu meninggalkan mereka. Pada keesokan harinya mereka mengalami paceklik. Tidak ada harta sama sekali yang mereka miliki.
Kemudian Dajjal melewati suatu reruntuhan dan berkata, 'Keluarkan harta simpanan kalian.' Maka harta simpanan mereka mengikutinya bagaikan kawanan lebah. Setelah itu ia penggal tubuhnya menjadi dua dengan menggunakan pedang, lalu ia lemparkan sejauh mata memandang. Selanjutnya ia memanggil pemuda lain. Maka seorang yang tampan muncul untuk menghadap sambil tertawa dan wajah bersinar.
Ketika ia dalam keadaan demikian, mendadak Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus Al Masih, putra Maryam. Ia turun di menara putih, sebelah timur Damaskus dengan mengenakan pakaian yang dicelup parfum za'faran, dan meletakkan telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Jika ia sedang menundukkan kepala, air menetes. Dan jika ia mengangkat kepala, bercucuran air tadi bagaikan mutiara. Orang kafir lalu mencium bau nafasnya pasti akan mati. Hembusan nafasnya dapat mencapai jarak sejauh mata memandang.
Kemudian ia mencari Dajjal dan menemukannya di Bab di Al Lud (daerah dekat Palestina) lalu membunuhnya. Setelah itu ia memandangi kaum yang dijaga oleh Alah dari kejahatan Dajjal. Ia mengusap wajah mereka dan menceritakan tentang kedudukan mereka di surga. Ketika ia dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah menurunkan wahyu, "Sesungguhnyya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku. Tidak ada seorang pun yang mampu membunuhnya. Oleh karena itu, jaga dan kumpulkan hamba-hamba-Ku di gunung Thur." 
Selanjutnya Allah membangkitkan Ya'juj dan Ma'juj yang dengan cepat turun dari tempat-tempat yang tinggi dengan membawa pasukannya. Ketika melewati danau Thabariyah, mereka meminum apa yang ada di situ Dan tatkala barisan yang terakhir tewas, mereka berkata, 'Sesungguhnya di tempat ini pernah ada air.' Nabi Allah, Isa alaihissalam, berikut sahabat-sahabatnya dikepung, hingga bagi mereka kepala seekor sapi itu lebih berharga daripada seratus dinar.
Kemudian Nabi Allah, Isa alaihissalam, berikut sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan Allah pun mengirim ulat ke tengkuk Ya'juj dan Ma'juj berikut pasukannya, sehingga mereka semua mati seperti matinya satu jiwa. Setelah itu Nabi Allah, Isa alaihissalam, berikut sahabat-sahabatnya turun ke bumi. Mereka tidak menemukan sejengkal pun tempat di bumi kecuali telah dipenuhi bangkai Ya'juj dan Ma'juj dan pasukannya yang sudah membusuk.
Maka Nabi Allah, Isa alaihissalam, dan sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah, dan Allah mengirimkan seekor burung sebesar leher onta yang kemudian membawa mereka lalu melemparkannya di tempat yang dikehendaki Allah. Lalu Allah menurunkan hujan yang membanjiri rumah dari tanah maupun dari bulu. Hujan ini mencuci bumi sampai bersih dan bening seperti kaca. Kemudian diperintahkan kepada bumi, "Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah berkahmu."
Maka pada hari itu serombongan orang bisa memakan buah delima dan berteduh dengan kelopaknya, juga diberkahi air susu dari seekot unta yangcukup untuk satu keluarga. Ketika mereka dalam keadaan demikian, Allah mengirimkan angin beraroma harum yang bertiup di bawah ketiak mereka. Lalu mencabut nyawa setiap orang mukmin dan muslim. Yang tersisa adalah orang-orang jahat yang suka melakukan persetubuhan seperti keledai. Dan pada zaman mereka inilah kiamat terjadi."

(H.R Muslim, dari Kitab Fitnah-fitnah dan Tanda-tanda Kiamat IV/2250, no: 2937)

Sumber: Buku Riyadhus Shalihin, karangan Imam Nawawi, Penerbit: AKBAR, hal: 598-599

Artikel: My Diary

Kamis, 02 Oktober 2014

Jibril Datang Mengajarkan Urusan Agamamu

Diriwayatkan dari Umar bin Khattab radhiallahu'anhu, ia berkata,
"Pada suatu hari ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam, tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang lelaki berpakaian serba putih dan rambitnya sangat hitam. Tidak diketahui darimana ia datang, dan tidak ada seorangpun diantara kali yang mengenal sebelumnya. Ia langsung duduk di dekat Nabi serta menyandarkan lututnya ke lutut beliau dan meletakkan tangannya diatas paha beliau.

Ia lalu bertanya, 'Wahai Muhammad, berilah aku penjelasan tentang apa itu Islam.'

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, 'Islam ialah kau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan pergi haji ke Baitullah jika engkau memang sudah mampu menjalaninya.'

Ia menyahut, 'Kau benar.'

Umar, 'Kami terheran-heran melihat ia yang bertanya dan juga membenarkan.'

Ia berkata (lagi), 'Beri aku penjelasan tentang apa itu Iman.'

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam menjawab, 'Yaitu kau percaya kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan juga percaya akan takdir yang baik maupun yang buruk.'

Ia menyahut, 'Kau benar.'
Ia bertanya lagi, ' Berikan aku penjelasan tentang apa itu Ihsan.'

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam menjawab, 'Yaitu kau menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika tidak bisa seperti itu maka yakinlah bahwa sesungguhnya Allah selalu melihatmu.'

Ia bertanya lagi, 'Ceritakanlah kepadaku tentang Hari Kiamat.'

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam menjawab, 'Yang ditanya itu belum tentu lebih tahu daripada yang bertanya.'

Ia berkata, 'Ceritakan kepadaku tentang tanda-tanda Hari Kiamat.'

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam menjawab, 'Jika ada seorang budak perempuan melahirkan anak tuannya, jika kamu melihat orang-orang miskin yang tak bersepatu, telanjang, dan penggembala kambing tetapi berlomba-lomba di dalam bangunan.'

Ketika orang itu pergi, kami diam sambil termenung. Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bertanya,
'Wahai Umar, kamu tahu siapa yang bertanya tadi?'

Saya (Umar) menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya yang tahu.'

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, 'Sesungguhnya yang bertanya tadi adalah Jibril. Ia datang untuk mengajarkan urusan agamamu.' "

(H.R Muslim dalam Kitab Iman 1/36 no. 8)

Artikel: My Diary

Baca juga:
- Asma' binti Abu Bakar radhiallahu'anhuma
- Kalaulah Bukan Karena Allah Menutup Aib Kita
- Hafsah binti Umar radhiallahu'anha
- Hukum Menikah Karena Hamil Duluan
- Gadis Itu Kehilangan Kehormatannya
- Ketika Allah Mencintaimu