Jumat, 05 April 2013

Hal-hal yang menghalangi terkabulnya do'a.

Ya Allah yang Maha Pengampun, ampunilah dosa-dosa hamba-Mu yang lemah ini. Aamiin...

Terkadang manusia berdo'a namun tidak dikabulkan atau ditunda pengabulan do'anya. Hal ini disebabkan beberapa hal, diantaranya :

- Mempersekutukan Allah Subhanahu Wata'ala dalam berdo'a.
- Terlalu merinci dalam berdo'a, seperti meminta perlindungna dari panasnya, sempitnya dan gelapnya api neraka jahannam. Padalah semua itu cukup dengan hanya memohon perlindungan dari api nerakan saja.
- Seorang muslim mendo'akan celaka terhadap dirinya atau orang lain secara zhalim.
- Do'a yang mengandung dosa dan bermaksud untuk memutuskan silaturahmi.
- Menggantungkan do'a dengan kehendak, seperti mengucapkan, "Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau berkehendak." dan sebagainya.
- Tergesa-gesa minta dikabulkannya do'a, dengan berdo'a; "Aku berdo'a tetapi belum dikabulkan."
- Istihsar (merasa bosan dan letih), yakni tidak berdo'a karena merasa letih dan bosan.
- Berdo'a dengan hati yang lalai.
- Tidak bertata krama ketika berdo'a kepada Allah Subhanahu Wata'ala.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mendengar seseorang berdo'a dalam shalatnya dengan tidak bershalawat dahulu kepada beliau, maka  beliau berkata, "Orang ini telah tergesa-gesa dalam berdo'a." Kemudian beliau memanggilnya lalu bersabda kepadanya atau kepada para sahabat lainnya; "Jika salah seorang dari kalian berdo'a, maka hendaknya ia mulai dengan memuji Allah Subhanahu Wata'ala, kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam setelah itu berdo'a dengan apa yang diinginkannya." (H.R. At Tirmidzi).
- Berdo'a meminta sesuatu yang urusannya sudah selesai, seperti meminta hidup kekal di dunia.
- Berdo'a dengan kata-kata bersajak yang dibuat-buat.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
"Berdo'alah kepada Rabb mu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (Q.S. Al A'raf : 55)
Ibnu Abbas radiallahu anhu berkata : " Perhatikan do'a yang bersajak, maka jauhilah. Sesunggunya aku mengetahui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabat tidak melakukan hal itu. Maksudnya; mereka dalam berdo'a tidak menggunakan kata-kata yang bersajak." (H.R. Bukhari)
- Bersuara keras dalam berdo'a.
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
"Dan jangan kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (Q.S Al Israa' : 110)
Aisya radiallahu anha berkata; "Ayat ini diturunkan dalam (masalah) do'a."

Seseorang yang berdo'a disunatkan secara tertib melakukan hal-hal berikut :

1. Bertahmid dan memuji Allah subhanahu Wata'ala.
2. Bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
3. Bertaubat dan mengakui bahwa dia berdosa.
4. Bersukur kepada Allah Subhanahu Wata'ala atas segala nikmat-Nya.
5. Memulai berdo'a dan berusaha membaca do'a-do'a yang lengkap dan yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan salaf.
6. Mengakhiri do'a dengan bershalawat kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
____________________________________
Disadur dan di edit dari Buku Tafsir Al 'Usyr Al Akhir dari Al Qur'an Al Karim jus (28,29,30) disertai hukum-hukum penting bagi seorang muslim. Cetakan IV. Edisi Bahasa Indonesia. hal : 179-180

Artikel :  My Diary

1 komentar: