Selasa, 09 Juli 2013

Renungan malam sang Ibu.





Cintai dan sayangi kedua orangtuamu sebelum kau terlambat melakukannya...
Berbaktilah kepada keduanya sebelum kau kehilangan kesempatan untuk menyenangkan hati mereka...
Artikel berikut ini semoga menjadi satu motivasi, agar kita lebih bisa menyayangi mereka...
-----------------------

Seorang Ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau, ditemani Anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga.

Si ibu bertanya ” itu burung apa yg berdiri disana ??”
“Bangau mama” anaknya menjawab dengan sopan.
Tak lama kemudian si mama bertanya lagi..
“Itu yang warna putih burung apa?”
sedikit kesal anaknya menjawab, ”ya bangau mama?…”

Kemudian ibunya kembali bertanya
” Lantas itu burung apa ?” Ibunya menunjuk burung bangau tadi yg sedang terbang…

Dengan nada kesal si anak menjawab, “ya bangau mama. kan sama saja!..emanknya mama gak liat dia terbang!”

Air menetes dari sudut mata si mama sambil berkata pelan..”Dulu 26 tahun yang lalu aku memangku mu dan menjawab pertanyaan yg sama untuk mu sebanyak 10 kali,..sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali, tapi kau membentak ku 2 kali..”

Si anak terdiam…dan memeluk mamanya.

Pernahkah kita memikirkan apa yg telah diajarkan oleh seorang mama kepada kita? Sayangilah Mama/Ibu-mu dgn sungguh2 krn sorga berada di telapak kaki Ibu.

Mohon ampunan jika kamu pernah menyakiti hati Ibumu.
Dan teruskan kepada Orang2 yg perlu membaca renungan ini.

*Pernah kita ngomelin Dia ? ‘Pernah!’:s

*pernah kita cuekin Dia ? ‘Pernah!’>:/

*pernah kita mikir apa yg Dia pikirkan?

‘nggak!’:/

* sebenernya apa yg dia fikirkan ?

‘Takut’:(

- takut ga bisa liat kita senyum , nangis atau ketawa lagi.

- takut ga bisa ngajar kita lagi

Semua itu karena waktu Dia singkat..

Saat mama/papa menutup mata. Ga akan lg ada yg cerewet.:(

Saat kita nangis manggil2 dia , apa yg dia bales ?

‘Dia cuma diam’:(

Tapi bayangannya dia tetap di samping kita dan berkata : “anakku jangan menangis, mama/papa masih di sini. Mama/papa masih sayang kamu.”:(

Sumber : FB Unikdan Keren
---------------------
Artikel : MyDiary 

Baca juga :
- Ayah, ibu, aku mencintai kalian berdua.
- Emak..
- Berbagai macam sekte Rafidhah.
- Tanda-tanda Kiamat.
- Nama terpopuler saat ini di Inggris.

Abdullah bin Saba'; Pendiri Syi'ah, Penebar FITNAH!!


Dalam lintasan sejarah Islam, nama Abdullah bin Saba' sudah tidak asing lagi. Sepak terjangnya sudah menjadi bagian kelam sejarah Islam. Aksi-aksinya yang sedemikian kotor telah membuat sebagian umat terjerebab ke jurang kenistaan.

Ia aktor intelektual rentetan kejadian fitnah antara enam tahun terakhir KhilafahUstman bin Affan sampai rentang terakhir Khilafah Ali bin Abu Thalib. Para sejarawan menyebutnya Ahdatsul Fitan. Dalam catatan sejarah disebutkan bahwa Abdullah bin Saba' adalah seorang Yahudi penduduk Shana'a, Yaman. Ibunya bernama Sauda' sehingga ia sering dijuluki dengan Ibnu Sauda'.

Ia masuk Islam ketika masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan. Menantu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ini menggantikan posisi KHalifah Umar bin Khattab yang dibunuh oleh orang-orang munafik. Peristiwa tersebut mencekan dan bergejolak. Namun dengan ketegasan sikap dan kebijaksaannya, Khalifah Utsman bin Affan mampu mengendalikan keadaan dengan baik. Roda pemerintahan pun kembali aman seperti sediakala. Bahkan belum lama pemerintahannya, kehidupan masyarakat semakin sejahtera.

Kondisi seperti ini telah membuat penganut agama lain banyak yang tertarik masuk Islam. Salah satu dari mereka adalah seorang pemuda Yahudi dari Yaman bernama Abdullah bin Saba'. Hanya saja, tujuan pemuda Yahudi masuk Islam ini tidak dibarengi dengan niat yang ikhlas. Ia mau menjadi Muslim karena punya tujuan tersembunyi, yaitu kehormatan.

Suatu ketika, ia minta izin mengahadap Khalifah Utsman. Setelah bertemu Khalifah, ia menyampaikan keinginannya agar diberi kedudukan tinggi di salah satu jabatan terpenting dalam bidang apa saja. Tetapi Khalifah manolak dan berkata: "Aku hanya seorang pelayang ummat. Aku diangkat menjadi Khalifah bukan atas keinginanku, tapi atas kesepakatan para sahabat yang lain." Khalifah melanjutkan: "Tidakkah saudara tahu bahwa jabatan bukanlah kehormatan tetapi amanah. Apakah saudara sanggup memikul amanah itu sedang saudara baru saja masuk Islam. Dan lebih dari itu tidak layak sesuatu kedudukan diminta. Allah lah yang memberi dan mencabut jabatan seseorang."

Mendengar pernyataan ini, Abdullah bin Saba' kecewa. Ia yang sudah bersusah payah memeluk Islam dan kemudian menempuh perjalanan yang jauh dengan harapan memperoleh pujian dan jabatan tinggi, ternyata hanya mendapat nasehat dan teguran. Sejak saat itu, ia menyimpan dendam kepada Khalifah, ummat Islam dan agama Islam. Ia bertekad menghancurkan ummat Islam dan mengacaukan ajarannya.

Fitnah Abdullah bin Saba'
Merasa harapannya tidak tercapai, mulailah ia merekayasa siasat untuk menjatuhkan pemerintahan Khulafaurrasyidin ke tiga ini. Di antar asiasat yang ia jalankan adalah menebar berita bahwa sesungguhnya pewaris dan Khalifah yang sah setelah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah Ali bin Abi Thalib. Dengan demikian, siapapun yang menjadi Khalifah saat itu berarti telah merampas kepemimpinan dari pemiliknya yang sah, yaitu Ali bin Abi Thalib. Dengan cara ini ia berharap karakter Khalifah Utsman jatuh.

Untuk mewujudkan siasatnya tersebut, ia mengkampanyekan pemikirannya dengan mengunjungi sentral kota-kota di masa itu. Hidupnya selalu berpindah dari satu negeri ke negeri lainnya, dalam rangka menyebarkan dan menyusupkan pemahaman-pemahaman sesatnya. Ia pindah dari Hijaz, Bashrah, Kufah dan Syam. Namun di kota terakhir ini ia tidak berkutik. Penduduk setempat mengusirnya. Lantas ia pergi ke Mesir. Di negeri inilah ia menyemai pemahaman-pemahaman sesatnya dan berhasil mengelabui sebagian ummat sehingga terpropokasi. Ia melakukan korespondensi dengan orang-orang munafik. Banyak dari mereka yang perpedaya, kemudian mendukungnya.

Abdullah bin Saba' juga berhasil menancapkan semangat untuk memberontak dan tidak taat kepada pemerintahan Khalifah Utsman. Ia melakukan gerakan propaganda anti Utsman bin Affan. Masyarakat dihasut agar menentang pemerintah yang sah saat itu. Sebagian masyarakat terpengaruh dengan hasutan tersebut hingga mereka membuat sebuah kelompok yang dinamakan Syi'ah Saba'iyah. Kelompok inilah yang pada akhirnya berhasil menggulingkan pemerintahan Khalifah Utsman.

Fitnah dan api kebencian terhadapan pemerintah terus disebar oleh Abdullah bin Saba', shingga terjadilah gerakan demonstrasi besar-besaran terhadap pemerintahan Utsman. Melalui aksi provokasinya, sebagian ummat terpancing untuk melakukan aksi demonstrasi menentang Khalifah Utsman bin Affan. Bahkan mereka melakukan pengepungan di rumah Khalifah Utsman. Akhir dari peristiwa pengepungan tersebut, Utsman terbunuh saat membaca al-Qur'an.

Disebutkan dalam sejarah bahwa kampanye Abdullah bin Saba' tidak berhenti disitu. Detik terakhir Perang Unta (Perang Jamal) yang hampir saja berakhir di meja diplomasi, antra fraksi Ali dan fraksi Talhah, Zubair dan 'Aisyah, gagal karena provokasi pemuda Yahudi ini dah kronisnya sehingga terjadi pertumpahan darah di antara kaum Muslim sendiri. Tidak cukup disitu, ia juga membuat fitnah yang sangat berani dengan berkata; "Sesungguhnya yang menjadi Nabi pilihan Allah adalah Ali bin Abi Thalib. Hanya kebetulan waktu itu malaikat Jibril mengantuk sehingga wahyu Allah diberikan kepada Muhammad yang tidak berhak."

Mendengar berita ini, sahabat Ali bin Abi Thalib marah. Tatkala beliau diangkat menjadi Khalifah keempat menggantikan Khalifah Utsman bin Affan, Abdullah bin Saba' diusir dari Madinah. Meski diusir, Yahudi tengik asal Shana'a ini terus meniupkan racunnya ke dalam tubuh kaum Muslimin. Satu diantara sekian banyak racun ditebar di tubuh ummat, yaitu membangkitkan fanatisme buta terhadap keimaman Ali bin Abi Thalib. Lalu bergulir menjadi sebuah agidah (keyakinan) di kalangan Saba'iyah (para pengikut Abdullah bin Saba'), bahwa keimaman yang pertama dipegang oleh Ali bin Abi Thalib dan berakhir pada Muhammad bin Al Husain Al Mahdi. Kalangan Syi'ah menyakini hal itu sebagai bentuk aqidatu ar-raj'ah. (Aqa'idu Asy Syi'ah, Asy-Syaikh Mahmud Abdulhamid Al-'Asqalani, hal 21)

Abil Hasan Ali bin Ahmad bin Hasan Ar-Razihi, dalam kitabnya, Taudhihu An-Naba'an Mu'assis Asy-Syi'ah Abdillah bin Saba' baina Aqlam Ahli As-Sunnah wa Asy-Syi'ah wa Ghairihim, mengomentari tentang Yahudi satu ini, "Secara lahiriah, di hadapan kaum Muslimin, dia menampilkan diri sebagai seorang yang bersosok keislaman. Namun sejatinya, apa yang meluncur dari lisan dan perbuatannya tak lebih dari seonggok kebid'ahan."

Abdullah bin Saba' difiktifkan.
Keberadaan Abdullah bin Saba' oleh kalangan Syi'ah dan tokoh Islam lIberal coba difiktifkan. Menurut mereka, tokoh satu ini memang sengaja diciptakan oleh musuh-musuh Syi'ah. Thaha Husain, tokoh Inkar Sunnah Mesir, mengatakan bahwa keberadaan Ibnu Saba' itu hasil rekayasa musuh-musuh Syi'ah.

Namun argumentasi Thaha ini dijawab oleh para ulama. Hasil kajian ulama menyebutkan bahwa bukan hanya sejarawan Sunni yang mengakui keberadaan Abdullah bin Saba'. Sejumlah tokoh Syi'ah yang diakui ke-tsiqah-annya oleh kaum Syi'ah juga mengakui keberadaan Abdullah bin Saba'. Sa'adal-Qummi, pakar fikih Syi'ah abad ke-3 misalnya, malah menyebutkan dengan rinci para pengikut Abdullah bin Saba', yang dikenal dengan sekte Saba'iyah. Dalam bukunya, al-Maqalat wa al-Firaq (hal 20), al Qummi menyebutkan, Abdullah bin Saba' adalah orang yang memunculkan ide untuk mencintai Sayyidina Ali secara berlebihan dan mencaci maki para sahabat Nabi lainnya, khususnya Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.

Sumber: Majalah Suara Hidayatullah/April-2009/Rabi'ul Tsani 1430
----------------
Artikel : My Diary

Baca juga :
- Mut'ah dengan Putri Ulama Syi'ah menyebabkan kekal di neraka bersama iblis.
- Inilah petikan Ayat al-Qur'an di gerbang Harvard.
- Potret hinanya kaum wanita dimata Syi'ah.
- Teror Ulama Syi'ah bagi wanita yang tidak mau mereka mut'ah.
- Awas istri anda di larikan Syi'ah!!!!

Minggu, 07 Juli 2013

Kisah telur mata sapi dan tempe gosong.





Bahagianya memiliki suami dan ayah yang bukan hanya penyayang tapi sabar dan penuh pengertian.
Seperti itulah agaknya sosok suami dan ayah yang ada dalam kisah berikut ini.
Mengharukan...
------------------

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 

Suatu malam, ibu yang bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari, membereskan rumah tanpa pembantu, jam tujuh malam ibu selesai menghidangkan makan malam untuk ayah, sangat sederhana, berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.

Sayangnya karena mengurusi adik yang merengek, tempe dan telur gorengnya sedikit gosong!

Saya melihat ibu sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat banyak, minyak gorengnya sudah habis.

Kami menunggu dengan tegang apa reaksi ayah yang pulang kerja pasti sudah capek, melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong.

Luar biasa! Ayah dengan tenang menikmati dan memakan semua yg disiapkan ibu dengantersenyum, dan bahkan berkata, “Bu terima kasih ya!” Lalu ayah terus menanyakan kegiatan saya dan adik di sekolah.

Selesai makan, masih di meja makan, saya mendengar ibu meminta maaf karena telur dan tempe yang gosong itu dan satu hal yg tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan:
“Sayang, aku suka telur dan tempe yang gosong.”

Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur kepada ayah, saya bertanya "apakah ayah benar-benar menyukai telur dan tempe gosong?"

Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya dan berkata, “Anakku, ibu sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar sudah capek, Jadi telur dan tempe yang gosong tidak akan menyakiti siapa pun kok!”

Ini pelajaran yang saya praktekkan di tahun-tahun berikutnya;

"Belajar menerima kesalahan orang lain, adalah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh dan abadi.

Ingatlah emosi tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang ada, jadi selalulah berpikir dewasa. Mengapa sesuatu hal itu bisa terjadi pasti punya alasannya sendiri.

Janganlah kita menjadi orang yg egois hanya mau dimengerti, tapi tidak mau mengerti. Janganlah meminta segala sesuatu yang sempurna jika diri kita belum pernah menjadi sempurna untuk orang lain."

Sumber :  Facebook Strawberry
-----------------
Artikel : MyDiary 

Baca juga : 
- Nikah Mut'ah dengan adik sendiri di Hotel. 
- Realitas nikah Mut'ah di Iran.
- Guncangan dasyat menimpa Syi'ah.
- Sex party (mut'ah berjamaah) di masjid Syiah. 
- Dasyatnya Neraka.

TV Inggris: Meliput acara Ramadhan lebih menarik dari acara Kerajaan.


                           



INGGRIS (voa-islam.com) –Rabu (03/07/13) Kepala divisi program Channel Four Inggris menjelaskan alasan televisi itu menyiarkan azan Subuh setiap pagi selama bulan Ramadan. Ralph Lee mengatakan di Radio Times siaran azan tersebut akan menjadi bentuk provokasi terhadap mereka yang mengasosiasikan Islam dengan ekstremisme.

Ia juga mengatakan bahwa Ramadan lebih menarik bagi pemirsa dibandingkan "peliputan massal" acara-acara Kerajaan.

Channel Four juga akan menyiarkan serangkaian program khusus Ramadan yang dimulai minggu depan.
Dalam tulisannya di Radio Times, Lee mengatakan bahwa Channel Four akan menjadi saluran televisi pertama di Inggris yang menyiarkan azan setiap hari.

Ia berharap hal itu akan membuat pemirsa "duduk tegak dan menyadari" bahwa Ramadan sedang berlangsung.

Kurangnya kesadaran
"Pengorbanan dan ibadah dilakukan secara massal setiap tahun oleh umat Muslim, namun mayoritas masyarakat Inggris bahkan tidak menyadari datangnya Ramadan. Hal ini tidak mengejutkan mengingat kurangnya kesadaran televisi-televisi besar akan Ramadan," kata Lee.

"Mudah bagi non Muslim melihat Islam dari permukaan saja, seperti soal apa yang dilarang, dan melihat Ramadan sebagai tantangan fisik selama puasa dan kontrol.

"Namun bagi Muslim, Ramadan justru memberikan energi fisik dan spiritual.

"Ini waktunya reformasi dan refleksi, apakah melalui meningkatkan kesadaran akan penderitaan orang, merasakan kedekatan lebih dengan saudara mereka umat Muslim di seluruh dunia, atau ingin mengubah cara hidup mereka ke arah yang lebih baik."

Lee mengatakan bahwa sesudah pembunuhan prajurit Lee Rigby di Woolwich pada 22 Mei dan sikap antipati terhadap umat Muslim Inggris, "memberikan suara pada mayoritas Muslim moderat sangat dibutuhkan."

Ia mengakui keputusan itu mungkin akan menuai kritik bagi Channel Four, tetapi ia mengatakan "ini tugas kami, untuk memberikan ruang bagi alternatif dan suara bagi mereka tidak terwakili.". [usamah/bbc]


---------------

Ini lagi ngetrend, "gaul" dikit napa...?!?!!!


Ini lagi ngetrend, "Gaul" dikit napa sih....!!!!
Kata-kata ini seringkali terdengar bila kita "sedikit" berbeda pendapat dengan teman atau keluarga tentang sebuah model busana.

Di zaman yang "katanya" kalau tidak mengikuti mode atau trend busana terbaru atau apapun yang "katanya juga" sedang trend, maka kita akan dikatakan norak, katrok, kampungan, tidak gaul. Sepertinya semua hal yang ingin dilakukan telah ditentukan oleh dengan yang namanya Ngetrend dan tidak boleh keluar dari peraturan trend itu, harus berpenampilan lain dari yang lain dan terlihat Keren.

Bahkan busana Muslimah latah mengikuti istilah harus Trend tersebut. Aturan dalam berbusana Muslimah pun akhirnya menjadi kabur. Busana yang seharusnya tidak menampakkan lekuk tubuh pemakainya dibuat menjadi "sedikit" ramping demi penampilan yang modis. Kata-kata modis tadi ikut bagian dalam membuat busana Muslimah yang tadinya lurus aja menjadi berbentuk mengikuti tubuh pemakainya.

Modis dan Trendy adalah dua kata yang membuat busana Muslimah yang fungsi awalnya untuk menyamarkan bentuk tubuh wanita menjadi busana yang memperlihatkan bentuk tubuh wanita. Disadari atau tidak kata-kata tersebut membuat banyak kaum Muslimah merasa wajar-wajar aja memakainya, padahal itu sama saja dengan berpakaian tapi telanjang.

Bagaimana bisa???. Pasti banyak yang pertanyaan seperti ini, karena mereka meyakini mereka memakai pakaian yang tertutup rapat.

Pakaiannya memang menutupi semua aurat wanita tapi bentuk pakaian yang memperlihatkan lekuk tubuh itulah yang membuat pakaian tersebut tidak bisa digolongkan dalam pakaian Muslimah yang Syar'i. Karena pakaian akan mengikuti gerak tubuh dari pemakainya maka itulah mengapa disebut berpakaian tapi telanjang.

Coba kita baca kutipan artikel yang sangat bermanfaat berikut ini;

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan  para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekiandan sekian.”
(HR. Muslim no. 2128)

 Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun ‘ariyatun

An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.

Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.
Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.
Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)

Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut.
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)

Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)
 
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.
Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.
Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.
Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)

Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.

Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini.

Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”

Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?

An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah:
Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya.

Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)

Jika ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!
Baca selengkapnya di abdullah-syauqi.abatasa.co.id

Busana Muslimah yang Syar'i harus memperhatikan banyak faktor. Bukan hanya harus menutupi bentuk tubuh pemakainya tapi dari bahan pakaian itu sendiri, tidak boleh tipis apalagi transparan. Sekarang banyak banget mode dari "busana" Muslimah yang transparan, kalau bahan pelapisnya tebal masih bisa menutupi tubuh pemakainya. Tapi yang banyak sekarang ini bahan luar dan dalamnya sama-sama transparan, kalau dilihat bikin sakit mata ckckckkk...

Untukmu ukhty Muslimah yang ingin benar-benar menjaga auratmu, pilihlah pakaian yang benar-benar Syar'i. Bukan memakai pakaian yang lagi ngetrend hanya karena ingin dibilang gaul dan keren tapi tidak mengikuti aturan agama.

Ingat ya..
Yang ditanya di alam kubur dan di yaumul akhir nanti bukanlah apakah dirimu gaul atau apakah dirimu mengikuti trend yang ada, yang ditanya di sana adalah tentang amal ibadahmu.... ^_^

Sumber : abdullah-syauqi.abatasa.co.id
---------------------
Artikel : My Diary

Saudariku, milikilah sedikit rasa malu.




Saudariku yang semoga dirahmati oleh Allah ...

Seperti yang telah kita ketahui bersama, Islam adalah agama yang sempurna dan tidaklah satu perkara kecil pun melainkan telah diatur oleh Islam. Begitu juga dalam perkara wanita, Islam juga telah mengaturnya.

Islam sangat memperhatikannya dan menempatkan para wanita sesuai dengan kedudukannya. Dan agama yang mulia ini juga telah mengatur begaimana adab-adab dalam bergaul, berpakaian, dan sebagainya. Di mana segala yang diperintahkan dan diatur oleh Allah dan Rasul-Nya pasti terdapat maslahah (kebaikan) di balik itu semua.

Dan segala yang dilarang pasti ada mafsadah (keburukan) baik mafsadah itu murni ataupun mafsadah itu lebih besar daripada maslahah yang diperoleh. Sungguh sangat menyedihkan sedikit demi sedikit aturan yang telah dibuat oleh Allah dan Rasul-Nya dilanggar oleh anak Adam khususnya kaum Hawa.

Di antara fenomena yang kita saksikan bersama, kaum hawa dewasa ini mulai menanggalkan dan luntur sifat malunya. Mereka tidak merasa malu bergaul bebas dengan kaum Adam! Bahkan yang lebih mengenaskan, banyak dari kaum hawa yang berani mengumbar aurat (berpakaian tapi telanjang) di hadapan umum!
Fainna lillahi wa inna ilaihi roojiun!

Lantas bagaimanakah tatanan Islam mengenai sifat malu bagi wanita?

Maka cermatilah kisah yang difirmankan Allah berikut ini;

“Dan tatkala ia (Musa) sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya).
Musa berkata: Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?
Kedua wanita itu menjawab: Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya. Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya.” (Al Qoshosh : 23-24)

Lihatlah bagaimana bagusnya sifat kedua wanita ini, mereka malu berdesak-desakan dengan kaum lelaki untuk meminumkan ternaknya.

LALU BAGAIMANA DENGAN WANITA ZAMAN SEKARANG INI!
Sungguh mereka tidak malu-malu lagi untuk bergaul dengan kaum pria.

Tidak cukup sampai di situ kebagusan akhlaq kedua wanita tersebut.
Lihatlah bagaimana sifat mereka tatkala datang untuk memanggil Musa alaihis salam; Allah melanjutkan firman-Nya;

“Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan penuh rasa malu, ia berkata, Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami.” (Al Qoshosh : 25)

Ayat yang mulia ini,menjelaskan bagaimana seharusnya kaum wanita berakhlaq dan bersifat malu. Allah menyifati gadis wanita yang mulia ini dengan cara jalannya yang penuh dengan rasa malu dan terhormat.

Amirul Mukminin Umar bin Khattab radiyallahu anhu mengatakan, Gadis itu menemui Musa alaihis salam dengan pakaian yang tertutup rapat. (Tafsirul Quranil Azhiim, Ibnu Katsir)

Maka wahai para wanita, sadarlah dari kelalaian ini. Kembalilah ke jalan Rabbmu. Janganlah kalian tertipu dengan jebakan, bujukan, dan propaganda syaithan yang ingin mengeluarkan para wanita dari sifat keasliannya. Dan batasilah pergaulan antara ikhwan dan akhwat, jangan sampai mudah untuk bergaul bebas walaupun sudah memenuhi pakaian yang syari dan sudah menjadi anggota Keluarga Muslim.

Dan ingatlah syaithan akan selalu menyesatkan anak Adam, sehingga perkara yang semula dianggap jelek akan dibuat samar oleh syaithan sehingga perkara yang terlarang ini (bergaul tanpa batas antara ikhwan dan akhwat) menjadi kelihatan baik dan dianggap biasa.

Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang memiliki sifat malu.

Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal.
Sumber : www.rumaysho.com
-------------
Artikel : My Diary 

Baca juga :
- Nasehat itu kepada putrinya. 
- Nasehat untuk puteriku. 
- Ibu Tiri.
- Bila kalian mengetahui, Jawablah Adzan itu...
- Sebab penamaan Syi'ah dengan Rafidhah. 
- Sesatnya Syi'ah: Khomaini mut'ah dengan anak kecil.

Inilah hikmah dibalik cobaan yang belum engkau tahu.




Ketika Allah rindu pada hambanya, Allah akan mengirimkan hadiah istimewa melalui malaikat Jibril yang isinya berupa ujian.

Dalam Hadits Qudsi Allah berfirman:
"Pergilah kepada hamba-Ku lalu timpakanlah berbagai ujian kepadanya, karena Aku ingin mendengar rintihannya."
(H.R. Thabrani dan Abu Umamah)

Artikel menarik dibawah ini akan membuat hati menjadi tenang dan bisa lebih bersabar lagi dalam menghadapi ujian atau musibah yang Allah telah tetapkan untuk kita....
-----------------------

Saudaraku yang dirahmati oleh Allah…

Ketahuilah ... Allah Taala akan menguji setiap hamba-Nya dengan berbagai musibah, dengan berbagai hal yang tidak mereka sukai, juga Allah akan menguji mereka dengan musuh mereka dari orang-orang kafir dan orang-orang munafiq. Ini semua membutuhkan kesabaran, tidak putus asa dari rahmat Allah dan tetap konsisten dalam beragama. Hendaknya setiap orang tidak tergoyahkan dengan berbagai cobaan yang ada, tidak pasrah begitu saja terhadap cobaan tersebut, bahkan setiap hamba hendaklah tetap komitmen dalam agamanya. Hendaknya setiap hamba bersabar terhadap rasa capek yang mereka emban ketika berjalan dalam agama ini.

Sikap seperti di atas sangat berbeda dengan orang-orang yang ketika mendapat ujian merasa tidak sabar, marah, dan putus asa dari rahmat Allah. Sikap seperti ini malah akan membuat mereka mendapat musibah demi musibah. 

Renungkanlah ...
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)

Dari Mush’ab bin Sa’id (seorang tabi’in) dari ayahnya berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً
“Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berat ujiannya?” 

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »

“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka dia akan mendapat ujian begitu kuat. Apabila agamanya lemah, maka dia akan diuji sesuai dengan agamanya. Senantiasa seorang hamba akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)

Semoga kita yang sedang mendapat ujian atau musibah merenungkan hadits-hadits di atas. Sungguh ada sesuatu yang tidak kita ketahui di balik musibah tersebut. Maka bersabarlah dan berusahalah ridho dengan taqdir ilahi. Sesungguhnya para Nabi dan orang sholeh dahulu juga telah mendapatkan musibah sebagaimana yang kita peroleh. Lalu kenapa kita harus bersedih, mengeluh dan marah? Bahkan orang sholeh dahulu -sesuai dengan tingkatan keimanan mereka-, mereka malah memperoleh ujian lebih berat. Cobalah kita perhatikan perkataan ulama berikut.

Al Manawi mengatakan, “Barangsiapa yang menyangka bahwa apabila seorang hamba ditimpa ujian yang berat, itu adalah suatu kehinaan; maka sungguh akalnya telah hilang dan hatinya telah buta (tertutupi). Betapa banyak orang sholih (ulama besar) yang mendapatkan berbagai ujian yang menyulitkan. Tidakkah kita melihat mengenai kisah disembelihnya Nabi Allah Yahya bin Zakariya, terbunuhnya tiga Khulafa’ur Rosyidin, terbunuhnya Al Husain, Ibnu Zubair dan Ibnu Jabir. Begitu juga tidakkah kita perhatikan kisah Abu Hanifah yang dipenjara sehingga mati di dalam buih, Imam Malik yang dibuat telanjang kemudian dicambuk dan tangannya ditarik sehingga lepaslah bahunya, begitu juga kisah Imam Ahmad yang disiksa hingga pingsan dan kulitnya disayat dalam keadaan hidup. … Dan masih banyak kisah lainnya.” (Faidhul Qodhir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/518, Asy Syamilah)

Semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar ketika menghadapi musibah, baik dengan hati lisan atau pun anggota badan. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang selalu ridho dengan taqdir-Mu.

(Sumber Rujukan Utama : Syarh Qowaidil Arba, Syaikh Sholih bin ‘Abdillah Al Fauzan)
Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal.
Sumber : www.rumaysho.com  
-----------------

Sabtu, 06 Juli 2013

Guncangan dasyat menimpa syiah!!.

Untuk pertama kali dalam sejarah syiah modern, syiah digoncang oleh perkataan seorang imam.

Moqtada al Shadr pemimpin terbesar syiah Irak dituduh setelah berbenturan dengan sunni di Irak. Sekarang dia menghantam syiah dan keluar di muktamar Najaf milik syiah dia mengakui imamah/khilafah Khulafaurrasyidin yang empat: Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. Dia mengumumkan bahwa Abu Bakar dan Umar tidak pernah mengajak perang, dan dia mengumumkan pula bahwa Yazid bin Muawiyah tidak bertanggung jawab tentang darah imam Husain!

Tidak berselang lama datanglah vonis kafir untuk Moqtada al Shadr, mereka kaum syiah (khususnya Yasir al-Habib yang keji itu) mengumumkan bahwa Moqtada Shadr adalah ahmaq (bodoh) ablah (dungu) ghabiy (goblok) kafir keluar dari syiah. Kata-kata “Khulafa` al-Arba`ah” di Najaf al-Asyraf membuat yasir habib pening, mumet tidak bisa tidur semalaman!!!! Yasir bilang: syiah model apa ini, mengakui Ali sebagai imam keempat!!! Copot surbanmu atau harus kita yang nyopot!!!! Ini ucapan kufur!!! Di Najaf Asyraf Ali dijadikan nomer empat?!!! Dan atas nama Fatimah engkau mengajak bersatu dengan umariyyiin dan wahhabiyyiin?! Allahu akbar!!

Ini video pengakuannya terhadap Khalifah Abu Bakar, Umar, Usman, sekaligus ucapan pengkafiran oleh yasir (mantap!)
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=NMqT7m05v7E



 

Ini video pengumumannya bahwa Yazid tidak ikut membunuh Imam Husain.
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=NMqT7m05v7E

Ya Allah jika dia jujur dalam ucapannya, tidak ingin mengelabui ahlussunnah maka berikan taufiq dan pertolongan kepadanya, namun jika dia ingin mempermainkan ahlussunnah maka binasakanlah ya Allah, istirahatkan umat Islam dari kejahatannya.

Sumber :www.gensyiah.com
--------------
Artikel : My Diary

Baca juga :
- Anak lelaki kulit hitam bermata biru.
- Dosa-dosa yang dianggap suami biasa didalam rumah tangga.
- Penjarahan Hajar Aswad. 
- Astaghfirullah aladzim, inilah manusia yang menghalalkan Zina!! 
- Fatwa nikah Mut'ah menurut Ulama Syi'ah (mengerikan). 

Jumat, 05 Juli 2013

Busana Muslim (hijab) membuatnya masuk Islam.




Subhanallah...
Ada saja cara Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikah Hidayah kepada hamba-Nya.
Begitu pula dengan wanita ini, dia begitu mengagumi abaya wanita-wanita arab yang ia lihat di sebuah tayangan TV.
Pakaian yang sederhana tapi cantik serta memberikan kesejukan bagi mata yang melihat.
Bagi yang belum berhijab, segeralah menutupi auratmu, karena yang menyuruhmu untuk berhijab adalah Allah dan Rasul-Nya....
----------------------

Latasha dibesarkan di tengah keluarga Kristen yang taat. Sejak kecil ia biasa membaca dan mempelajari Alkitab dengan teratur. Tak heran ketika menginjak usia remaja, Latasha menjadi seorang penganut Kristen yang taat. Gereja sudah seperti rumahnya sendiri.

Latasha menikmati kehidupan relijiusnya, meski ia banyak menemui kesalahan-kesalahan dari Alkitab. Banyak kisah-kisah dalam Alkitab yang menurutnya saling bertentangan. Biasanya, ia menanyakan kebingunannya itu pada neneknya atau pastor gereja. Tapi ia tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan.

Pada usia 20 tahun, Latasha ditunjuk untuk menjadi pastor muda di gerejanya. Ia makin giat memdalami Alkitab dan mendaftarkan diri ke Akademi Alkitab. Ia berharap dengan mendaftarkan diri ke akademi itu, ia akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya yang belum terjawab tentang hal-hal yang membingungkan dalam Alkitab.

Tapi di akademi itupun ia tidak menemukan jawaban yang memuaskan. Sehingga ia memutuskan mundur sebagai pastor muda. “Saya merasa tidak bisa memimpin lagi anak-anak muda itu karena saya sendiri bingung dan merasa ragu. Sayalah yang masih membutuhkan seorang pemimpin. Hati saya menangis di tengah kebingunan itu, karena saya merasa tidak menemukan kedamaian,” ungkap Latasha.

Sampai suatu malam, Latasha secara tak sengaja menyaksikan tayangan di CNN tentang laporan langsung dari Irak. Dalam tayangan itu, ia melihat seorang perempuan yang mengenakan pakaian berwarna hitam, pakaian yang biasa dikenakan muslimah di negara-negara Arab.

“Saya melihat perempuan itu sangat sederhana dan cantik. Saya tahu dia seorang muslimah. Tapi ketika itu saya tidak tahu agama apa yang mereka anut,” aku Latasha.

“Tapi saya benar-benar tertarik dengan pakaian yang dikenakannya, menimbulkan rasa keingintahuan saya. Tiba-tiba saja saya merasa ingin seperti perempuan yang saya saksikan di televisi itu. Telihat alim dan rendah hati,” sambung Latasha.

Sejak itulah pencariannya dimulai. Ia mulai mencari berbegai informasi dengan kata kunci “Muslim Woman Dress” dan “Muslim Woman Face Veil” di internet. “Dari situ saya menemukan kata ‘hijab’ dan ‘niqab’,” ujar Latasha.

Saking senangnya dengan busana muslimah yang serba hitam itu, Latasha mengganti nama online-nya dengan “hijabi” atau “niqabi”. Meski demikian, ia belum berusaha mencari tahu tentang agama Islam. Hingga pada suatu sore, ia dan beberapa tetangganya ikut pesta kebun. Dalam acara itu Latasha berbincang dengan salah seorang tetangganya dan kebetulan topiknya tentang agama.

“Tetangga saya bilang ‘Kamu tahu, kita ini orang-orang Kristen mungkin akan menghadapi masalah ketika menghadap Tuhan?,” Latasha mengulang pernyataan tetangganya itu yang cuma dijawabnya dengan anggukan.

“Lalu, dia bilang lagi bahwa Muslim salat lima kali sehari, sedangkan orang Kristen cuma menyempatkan berdoa satu kali sehari,” sambung Latasha.

Mendengar perkataan tetangganya, Latasha langsung pulang ke rumah, membuka komputer dan mulai mencari tahu tentang Islam di internet. “Saya kagum dengan Islam dan seperti agama ini cocok buat saya,” kata Latasha mengingat kembali saat pertama kali mengenal Islam.

Beberapa minggu setelah itu, Latasha memutuskan untuk mendatangi masjid terdekat yang jaraknya sekitar 50 mil dari tempat tinggalnya dan bertanya banyak hal di masjid itu. Ia juga terus menggali informasi dari buku-buku dan internet.

Dua bulan kemudian, Latasha memutuskan untuk memeluk Islam. Ia kembali ke masjid dan mengucapkan dua kalimat syahadat. “Subhanallah, ada damai yang langsung merasuk ke hati dan jiwa saya. Rasa damai yang belum pernah saya rasakan sebelumnya,” tandas Latasha dengan penuh rasa syukur. (ln/readislam)

Sumber : www.eramuslim.com
-------------
Artikel : My Diary

Baca juga :
- Sekretaris Parlemen Australia dikecam karena bersumpah jabatan di bawah Al Qur'an.
- Astaghfirullah aladzim, inilah manusia yang menghalalkan Zina.
- Imam kedua belas Syi'ah manusia fiktif!!!
- Telah dibayar lunas dengan segelas susu.
- Tersenyumlah dengan hatimu.

Sekretaris Parleman Australia dikecam karena bersumpah jabatan di bawah Al-Qur'an.




Allahu Akbar...
Terharu banget waktu baca artikel ini.
Ditengah-tengah manusia yang mayoritas berbeda keyakinan dengannya, Husic, muslim pertama yang diangkat sebagai sekretaris parlemen Australia tidak takut untuk memperlihatkan identitasnya sebagai Muslim...
Sepuluh jempol buat Husic... 
-------------------

Menteri Muslim pertama yang menjadi pejabat tinggi  di pemerintahan  Australia , diserang secara rasis  di jejaring sosial media hanya karena  ia mengambil sumpah jabatan pada Al-Qur’an yang mulia.

“Saya adalah saya,” kata Ed Husic, yang diangkat sebagai sekretaris parlemen untuk Perdana Menteri Kevin Rudd pada hari Senin, The Telegraph pada hari Selasa, 2 Juli.

“Jelas aku tidak bisa mengambil sumpah di bawah kitab Injil … , Ujarnya.

“Tapi saya juga berpikir bahwa Anda pasti akan memiliki, dari waktu ke waktu, di sekeliling anda ada orang-orang yang  ekstrem – ada orang-orang  ekstrim di dalam agamanya dan ada orang-orang yang ekstrim di luar itu – dan mereka akan selalu mencari cara-cara untuk mempengaruhi orang. ” Ujarnya.

Husic, asal Bosnia, adalah Muslim pertama yang ditunjuk sebagai Sekretaris Parlemen  Perdana Menteri. Beberapa jam setelah ia  mengambil sumpah di hadapan Gubernur Jenderal Quentin Bryce, di halaman Facebook-nya banyak  respon  komentar dari orang-orang yang marah dengan keputusannya untuk menggunakan Al-Quran, dan bukan sebuah Alkitab Injil seperti biasanya yang digunakan  untuk mengambil sumpah di pemerintahan Australia.

“Anda telah membuat sejarah  terburuk, untuk bersumpah di bawah Al Quran!! Ini adalah Australia dengan Hukum Australia,” kata salah satu poster yang menyebut diri mereka sebagai Dinki Di Sheila.

“Bersumpah untuk melayani Australia dengan  menggunakan ‘buku teroris’,  buku yang sama yang digunakan oleh Al-Qaeda …. Menjijikkan,” kata yang lain.

“Memalukan , Memalukan, Memalukan,” tulis Ross, netter yang lain.

“Saya sangat kecewa dengan pemerintah bahwa mereka tidak memiliki tulang belakang untuk berdiri dengan  cara hidup Australia.”

“Anda harus merasa  malu sebagai bangsa yang besar. Politik Australia telah mengikuti anjing, dan melakukan tindakan khianat dengan  bersumpah pada Al-Qur’an, Anda adalah anjing kampung  terbesar di halaman rumah !, ” kata Pengguna lain, Steve Kerr, menulis.

Husic, 43, membuat sejarah pada tahun 2010 ketika ia saat itu terpilih sebagai anggota parlemen untuk Sydney barat. Ia mengambil sumpah dengan tangannya dengan  memegang kitab Alquran. (OI.net/Dz)

Sumber :  www.eramuslim.com
---------------
Artikel : My Diary

Baca juga :
- Adzan akan berkumandang di TV Inggris selama Ramadhan. 
- Kisah gadis kecil yang Sholehah.
- Sex party (mut'ah berjamaah) di masjid Syi'ah.
- SEDIA: Wanita-wanita Syi'ah untuk di Mut'ah (kawin kontrak).
- Kemuliaan Abu Bakar Ash Shiddiq.
- Do'a dapat mengubah takdir.

Astaghfirullah aladzim, inilah manusia yang menghalalkan Zina.




Ketika membaca artikel ini, saya rasa tidak percaya. Ada manusia yang dengan mudahnya mengatakan setuju bahkan setuju banget dengan zina (kumpul kebo).
Apa dia masih bisa setuju banget bila yang melakukan hal kumpul kebo tersebut adalah istri, anak perempuan atau saudara perempuannya…???

Ini berita selengkapnya…

JAKARTA (Arrahmah.com) – Budayawan dan wartawan senior Arswendo Atmowiloto, dan bercokol di Kompas itu, ketika dalam sebuah acara debat di TV One, terlihat cengengesan, senyumnya ngeledek seraya menyebut kumpul kebo tak perlu diatur-atur dalam Undang-undang.

Arswendo mengatakan, kalaupun ada sanksi di masyarakat jika terjadi kumpul kebo, itu sudah lebih dari cukup, ketimbang pidana. “Kok diatur-atur, kurang kerjaan saja. Nanti onani pun diatur,” ujarnya ngeledek.

Sementara itu dikatakan Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Musthofa B. Nahrawardaya merasa gregetan dengan pendapat Arswendo yang ngawur. Musthofa menyebut sebuah petuah di Bali tahun 1800-an: “Seseorang yang belum sah bersuami dan beristri tak boleh melakukan kumpul kebo. Adapun sanksinya, masih petuah Bali, kalau suami melaut istri tidak boleh selingkuh, nanti kena bencana. Ini bukan dari Islam lho, tapi dari Bali yang Hindu.”

Arswendo nyeletuk, kalau tidak melaut, boleh dong berzina. Astaghfirullah.. “Ngapain sih, negara urusin masalah privasi orang.”

Justru kata Musthofa, UU itu berangkat dari value di masyarakat. Saat ini orang yang berzina malah menjadi pahlawan. Di Klaten misalnya, seseorang yang berzina lalu menghasilkan anak zina, maka anak itu dinamakan dengan orang yang melakukan zina itu. Sungguh sadis hukum adat itu.

“Sangat disayangkan, kumpul kebo dianggap biasa, bahkan rasanya sama saja dengan yang sudah menikah. Ini aturan moral, semua agama melarang zina.Jika 1000 pastur dan pendeta dikumpulkan, begitu juga jika 500 ustad dan 500 biksu, dikumpulkan, mereka pasti sepakat untuk melarang kumpul kebo. Bahkan bila perlu, sanksinya diperberat. Dan ditambahi satu pasal, bagi siapa yang menyediakan tempat atau fasilitas, akan dikenai denda 1 milyar, biar kapok,” ungkap Musthofa.

Ketika Musthofa mengatakan, Arswendo dan Thamrin Amal Tamagola adalah orang yang menyetujui kumpul kebo, lalu Arswendo malah membalas: “Saya bukan setuju kumpul kebo, tapi setuju banget, ” kata Arswendo cengengesan.

Sangat memalukan Arswendo dan Thamrin dengan gambling menyetujui kumpul kebo. Meski keduanya sempat ngeles. Masyarakat awam pun memahami, bagaimana bisa tidak setuju kumpul kebo, tapi menolak pemberian sanksi pidana. Aneh.

Thamrin Tamagola bahkan meledek hadits yang mengatakan, istri yang menolak hubungan intim dengan suami yang sah, maka akan dikutuk malaikat sampai pagi. “Malaikat kok bisa ngutuk, itu malaikatnya laki-laki atau perempuan?” ledeknya.

Sangat aneh, jika masih saja ada yang bertanya apa itu ukuran kumpul kebo? Sangat jelas, laki-laki dan perempuan yang tidur satu ranjang dalam satu atap seperti suami-istri, tanpa ikatan nikah, maka itu sudah dikatakan kumpul kebo. Pura-pura bodoh atau moralnya sudah jongkok? Bukankah Islam mengajarkan, jangan dekati zina, apalagi berzina.

Sumber : (voa-islam.com/arrahmah.com)
--------------
Artikel : My Diary

Baca juga :
- Ayat-ayat hitam Talmud.  
- Miss Frace VS Muslimah berniqab. 
- Ariel 'sang pembantai' Sharon mati setelah koma 7 tahun. 
- Saudariku, milikilah sedikit rasa malu. 
- Tersenyumlah dengan hatimu.

Imam kedua belas syiah, manusia fiktif !!




oleh Sukpandiar Idris Advokat As-salafy (Catatan) pada 5 Juli 2013 pukul 0:23

KAUM SYIAH MENUNGGU KEDATANGAN IMAM KE DUA BELAS MEREKA.

Mahdi Muntazhar (Imam Mahdi Syiah yang ditunggu-tunggu kedatangannya) termasuk pembahasan yang sering dibicarakan dalam buku-buku referensi Syiah. Yang mereka maksud dengan sebutan itu dalam pandangan Syiah adalah imam kedua belas yang bernama Muhammad bin Hasan al-‘Askari. Menurut versi mereka, ia dilahirkan pada hari Jum’at bulan Sya’ban pada tahun 255H.

Pada usia 5 tahun, ia bersembunyi di sirdaab (goa tempat perlindungan dari terik matahari) kota Surra man Ra`a, terletak antara kota Baghdad dan Tikrit, karena akan dibunuh oleh orang-orang zhalim.

Ath-Thusi , seorang tokoh Syiah masa lalu, mengatakan, “Tidak ada alasan yang menghalangi kemunculannya selain karena ia khawatir dibunuh. Sebab jika tidak ada kekhawatiran ini, ia tidak boleh menyembunyikan diri.” (Al-Ghaibah:199)

Keyakinan mereka dengan Imam Mahdi Syiah ini, membuat mereka menunggu-nunggu kemunculannya di mulut sirdaam dengan memanggil-manggil namanya untuk segera keluar dari persembunyiannya.

IMAM KESEBELAS TIDAK MEMILIKI KETURUNAN
Dengan sifat hikmah-Nya, Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui, menetapkan Hasan al-Askari – imam kesebelas menurut kalangan Syiah- meninggal tanpa memiliki anak dan keturunan. Tentu, realita ini menyulitkan tokoh Syiah, bagaimana seorang imam meninggal tanpa berputra seorang pun yang akan menggantikan posisi imamahnya?. Padahal keberadaan imam sangatlah penting dalam aqidah mereka, bahkan termasuk rukun Islam yang urgensinya mengalahkan shalat fardhu. (?!) Pengganti seorang imam haruslah keturunan imam sebelumnya. Setelah masa imamah Hasan Radhiyallahu anhu dan Husain Radhiyallahu anhu, seorang imam tidak boleh berasal dari saudara imam, harus dari keturunannya. Demikian keyakinan orang-orang Syiah.

Sejarah telah mencatat bahwa orang yang mereka anggap sebagai Imam Ke Sebelas, Hasan al-‘Askari , tidak memiliki anak. Penguasa khilafah ‘Abbasiyah waktu itu pun mengetahui perihal tersebut. Sebab, mereka mengikuti perkembangan Hasan al-Askari yang sedang sakit. Beberapa tabib diutus untuk memonitor kesehatannya. Penguasa menugaskan Hakim setempat untuk memilih 10 orang terpercaya untuk berada di rumah Hasan al-Askari. Mereka berada di sana sampai ajal menjemput Hasan al-‘Askari.

Setelah Hasan al-Askari wafat, utusan-utusan yang terpercaya itu memeriksa isi rumah dan kamar untuk mencari tahu apakah ia memiliki anak atau tidak. Mereka juga mendatangkan wanita-wanita yang tahu masalah kehamilan untuk memeriksa budak-budak wanita yang dimiliknya. Hasilnya, ada seorang budak perempuan yang sepertinya sedang mengandung. Maka, wanita ini pun ditempatkan di satu kamar dan dipersiapkan segala sesuatu untuk persalinannya.

Setelah Hasan dimakamkan, pihak penguasa tetap berusaha mencari-cari anak Hasan al-Askari. Harta warisan pun belum dibagikan. Namun setelah dipastikan bahwa kehamilan salah seorang budak itu kosong, maka warisan Hasan al-Askari dibagikan kepada Ibu dan saudara lelakinya Ja’far. Tidak ada seorang pun yang menentang pembagian ini.

Kejadian ini menunjukkan kebatilan keyakinan Imam Mahdi Syiah secara otomatis. Pihak Syiah pun tidak bisa mendustakan dan menghilangkan bukti sejarah ini. Menariknya, ternyata, kitab-kitab para petinggi agama Syiah menyebutkan realita ini, bahwa Hasan al-Askari memang wafat tanpa memiliki anak lelaki. Di antara mereka adalah :

1. al-Kulaini dalam al-Kâfi (1/505) 2. al-Mufîd dalam al-Irsyâd (hlm.338-339) 3. al-Majlisi dalam Jalâul ‘Ainain 4. Ibnu Shabbâgh dalam al-Fushûl al-Muhimmah fi Ma’rifati Ahwâlil Aimmah (hlm.288-289) 5. al-‘Abbas al-Qummi dalam Muntahal Amâl.

Fakta bahwa Hasan al-Askari tidak memiliki anak akan mengakibatkan keyakinan mereka hancur dengan sendirinya. Sebab, kelanjutan imamah secara otomatis berhenti. Tatkala sebagian penganut Syiah merasakan kekhawatiran aliran Syiah akan sirna karena ketiadaan imam ke dua belas, maka sejumlah orang dari mereka memikirkan cara untuk menyelamatkan aliran ini.

Akhirnya, mereka mendapatkan jalan keluar dari apa yang diyakini oleh kaum Majusi yang mempercayai mereka memiliiki manusia juru selamat yang ditunggu-tunggu kedatangannya. Dari situ, seorang dari Syiah bernama Muhammad bin Nushair an-Namîri dan kawan-kawannya mendapatkan ide dengan klaim bahwa Hasan al-Askari memiliki anak yang ia sembunyikan di dalam sirdab karena khawatir akan dibunuh oleh orang-orang jahat dan zhalim. Tujuan mereka menggulirkan pernyataan ini adalah untuk mengelabui orang-orang awam Syiah sehingga para tokoh Syiah tetap bisa meminta setoran kekayaan dan zakat dari masyarakat awam atas nama Imam yang ditunggu-tunggu kedatangannya.

MISTERI SEMBUNYINYA IMAM MAHDI SYIAH
Anggap saja al-Mahdi pernah dilahirkan, maka tidak ada manfaatnya ia bersembunyi sekian lama di dalam gua. Orang-orang Syiah jika ditanya hikmah persembunyian al-Mahdi di dalam gua dan tidak menampakkan diri di hadapan khalayak, mereka akan beralasan karena ia mengkhawatirkan dirinya terbunuh. Itu saja. (!)

Alasan yang dikemukakan ath-Thusi ini dan orang-orang yang serupa dengannya jelas sangat lemah sekali. Kebatilan alasan mereka tampak pada beberapa point berikut:

1. Telah disebutkan dalam kitab-kitab referensi utama mereka bahwa al-Mahdi insan yang ditolong dan dibantu Allah, ia akan menguasai belahan bumi barat dan timur. Jika al-Mahdi akan ditolong dan dimenangkan oleh Allah, mengapa ia harus menyembunyikan diri dan tidak muncul di hadapan khalayak?!. Menghilangnya al-Mahdi dengan bersembunyi di sirdaab dalam jangka tempo yang sangat lama menyisakan dan memunculkan pertanyaan mengapa harus sembunyi? Bila al-Mahdi meyakini berita-berita kemenangannya terhadap musuh-musuhnya, mengapa ia harus takut?

2. Keyakinan Syiah bahwa Imam Mahdi Syiah khawatir akan terbunuh sehingga menyembunyikan diri, berkonsekuensi gugurnya imamahnya. Sebab, menurut Syiah, seorang imam haruslah manusia yang paling berani. Disebutkan dalam referensi mereka, “Seorang imam memiliki beberapa tanda: ia adalah orang yang paling alim, paling bijak, paling bertakwa dan paling berani”. (Al-Anwâr an-Nu’mâniyyah 1/34 , Ni’matullâh al-Jazâiri)

Sementara orang yang khawatir dirinya akan dibunuh sehingga menghilang dan menyembunyikan diri bukanlah manusia pemberani.

3. Keyakinan aneh tersebut juga berarti bahwa al-Mahdi tidak akan pernah muncul sampai negara-negara zhalim dan perusak lenyap, sehingga ia baru bisa merasa aman dari ancaman bunuh. Karena kezhaliman akan tetap ada berarti kemunculannya tidak dibutuhkan.

4. Sejarah mencatat, Syiah telah memiliki kekuasaan dan pemerintahan, seperti Iran sebagai contoh nyata. Negara itu tentu pasti akan berusaha melindungi al-Mahdi kalau mau memunculkan diri, akan tetapi kenapa tidak muncul-muncul juga?

5. Orang yang tidak bisa membela diri dan melindungi dirinya dari ancaman pembunuhan maka jelas tidak akan sanggup melindungi orang lain. Apakah masuk akal, orang-orang Syiah menunggu kedatangan orang yang katanya akan memberangus musuh-musuh mereka dengan gemilang?

Dengan demikian, alasan mereka untuk menutupi keanehan menghilang dan sembunyi Imam Mahdi mereka gugur dan selanjutnya hal ini menunjukkan bahwa keberadaan Imam Mahdi mereka pada hakekatnya memang tidak ada dan tidak pernah ada.

KETIKA BERSEMBUNYI, UMAT TIDAK MENDAPATKAN MANFAAT APA-APA
Petunjuk lain yang menandakan kebatilan aqidah sembunyinya Imam Mahdi Syiah, bahwa tidak ada satu maslahat dan manfaat secuil pun yang didapatkan umat manusia termasuk kaum Muslimin, dan para penganut Syiah, baik berhubungan dengan maslahat duniawi atau agama yang didapatkan dari persembunyiaan Imam Mahdi Syiah itu.

Bisa dihitung sampai sekarang, Imam Mahdi Syi’ah sudah bersembunyi tidak kurang dari 1173 tahun lamanya (?!), karena menurut mereka ia memasuki gua pada tahun 260H saat berusia 5 tahun. Apakah manfaat dari keberadaannya yang bersembunyi kalau memang ia benar-benar ada dan masih hidup? Bagaimana bila ia sebenarnya tidak pernah ada. Bagi siapa saja yang meyakini dengan imam ke-12 ini, manfaat apakah yang ia dapatkan untuk agama dan dunianya. Maka, hanya ada dua kondisi, imam itu hilang atau memang tidak pernah ada. Dalam dua kondisi ini, tidak ada manfaat untuk agama atau dunia seseorang.

Berdasarkan pandangan Syiah yang menganggap imamah sebagai rukun agama, maka ketidakmunculan Imam Mahdi Syiah ini – bila dianggap ada - mengakibatkan lumpuhnya pelaksanaan syariat dan kemaslahatan agama lainnya. Pantas saja, shalat Jum’at dan jamaah tidak dilakukan di kantong-kantong Syiah, dengan alasan ketiadaan imam. (?!)

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa kisah fiktif (khurofat) Imam Mahdi Syiah digulirkan untuk menutupi kekeliruan aqidah mereka yang memang sudah rusak sebelumnya dari asasnya. Walillâhil hamdi wal minnah ‘alal Islâm wal hidâyah.

KETIKA AKAL SEHAT HILANG, YANG PALING ANEH SEKALIPUN DIBENARKAN 
Setelah secara yakin dapat disimpulkan bahwa Imam Mahdi Syiah memang tidak ada, dan keyakinan tentang itu lebih tepat masuk kategori cerita khurofat, ada baiknya kita simak komentar beberapa Ulama Islam tentang keyakinan rusak ini.

Usai mengungkap sifat-sifat Imam Mahdi Ahli Sunnah yang diterangkan oleh Rasûlullâh Muhammad dalam hadits-hadits shahihnya, Imam Ibnu Katsîr rahimahulla , seorang pakar tafsir, sejarah dan fikih, (wafat tahun H) menyimpulkan tentang Imam Mahdi Syiah yang telah bersembunyi lebih dari 100 tahun dalam gua dengan berkata, “Sesungguhnya (wujud Imam Mahdi Syiah) itu tidak ada hakekatnya, tidak ada mata yang pernah menyaksikannya juga tidak ada bukti yang menjelaskannya”. (al-Fitan wal Malâhim 1/23-24)

Di tempat lain beliau menyatakan, “Sesungguhnya keyakinan tersebut termasuk hadzayân (igauan belaka), bukti sangat jauh dari hidayah, sangat kuat kedekatannya dengan setan. Sebab, tidak ada dalil dan petunjuk (yang membenarkannya) baik dari al-Qur`an, Hadits (shahih), akal sehat dan istihsaan”. (al-Fitan wal Malâhim 1/29)

Sementara ‘Allamah Syaikh as-Safârîni rahimahullah juga menyebut keyakinan itu sebagai igauan belaka yang tidak ada hakekatnya. (Lawâmi’ul Anwâr 2/71)

Demikian pula, Syaikh Khâlid Muhammad ‘Ali al-Hâjj menyatakan, “Ringkasnya, klaim Syiah (bahwa Imam Dua Belas mereka bersembunyi) itu tidak ada dasarnya sama sekali. Tidak ada satu orang ulama besar (Ahli Sunnah) yang meriwayatkannya. Tidak ada unsur kebenarannya sedikit pun. Akan tetapi, bila akal (sehat) telah hilang, maka segala sesuatu (yang aneh) pun mungkin terjadi”. (al-Kasysyâful Farîdi ‘an Ma’âwil Hadmi wa Naqâidhi at-Tauhîd 1/123-124)

PENUTUP
Aqidah Imam Mahdi ala Syiah ini memperlihatkan dengan jelas sekali betapa merupakan aqidah yang rapuh, ganjil sekaligus aneh, tidak sepantasnya orang yang berakal meyakininya. Orang yang berakal sehat dan mencintai al-haq akan menolaknya mentah-mentah.

Kebenaran haqiqi sangat jelas, dan tidak kabur bagi orang yang mengetahuinya, sebagaimana seorang ahli emas tidak akan sulit membedakan antara emas murni dan emas palsu. Sementara bagi orang yang bodoh, buta, atau kurang tahu, bisa saja menganggap kesesatan, kemungkaran, dan penyimpangan sebagai al-haq yang harus diyakini, diamalkan dan dibela mati-matian.

Inilah yang mengakibatkan sebagian orang terjerumus dalam penyimpangan dan kesesatan yang terkadang tampak jelas tidak bisa diterima oleh akal sehat. Oleh karena itu, kebatilan akan mudah menyebar dan laku di tengah orang-orang yang tidak berilmu, bodoh dan buta terhadap ilmu syar’i dan ajaran Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , serta pengamalan Islam oleh para Sahabat.

Semoga Allâh Azza wa Jalla senantiasa menetapkan hidayahNya pada kita dan mewafatkan kita di atas Sunnah. Wallâhu a’lam.

MARAJI.
1. Badzlul Majhûdi fî Itsbâti Musyâbahati Râfidhati lil Yahûdi, ‘Abdullâh al-Jumaili, Maktabah al-‘Ghurâbâ al-Atsariyyah Madinah
2. Muqaddimah tahqîq kitab al-Imâmah fir raddi ‘alâ Râfidhah al-Hâfizh Abu Nu’aim al-Asfahâni oleh DR. ‘Ali Muhammad Nâshir al-Faqîhi
3. Ash-Shawârifu ‘anil haqqi, Hamd al-‘Utsmân Cet. II Th1426H

[Oleh Ustadz Abu Minhal Lc, Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XV/1433H/2012. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]

Sumber : Facebook Abu Hada
---------------