Senin, 01 Juli 2013

Iran Dan Israel Bersahabat Lebih Dari 2.500 Tahun.




Genderang perang Iran dan Israel terdengar gencar belakangan ini. Seiring dengan hal itu, sepasang warga Zionis melancarkan kampanye di dunia maya untuk menyentuh hati rakyat Iran.

Poster bertuliskan "I Love You", saya sayang kamu, dan "I don't want a war with you because I don't know you", saya tidak ingin berperang denganmu  karena saya tidak kenal kamu, yang ditujukan kepada rakyat Iran dipajang di laman situs jejaring sosial Facebook milik Pushpin Mehina, sebuah sekolah persiapan untuk para pelajar desain grafis.

Dalam poster bertuliskan "Iranians, we will never bomb your country. We love you" (Rakyat Iran, kami tidak akan pernah membom negaramu. Kami sayang kalian) itu terpampang wajah-wajah orang Israel, yang kebanyakan kelihatannya orang sekuler, berparas menawan dan sehat, lansir Jerusalem Post (18/03/2012).

Ronny Edry (41 tahun) dan pasangannya Michal Tair (35 tahun), keduanya lulusan Bezlel Academy of Art and Design menciptakan poster kampanye itu, Kamis pekan lalu, dengan ide awal yang sederhana.

"Idenya sangat sederhana, datang dan mencoba untuk menjangkau sisi lain dan mengekspresikan perasaan saya yang mungkin juga dirasakan rakyat Iran," kata Edry.

Hanya beberapa jam setelah menayangkan poster pertama, Edry mengaku telah menerima ratusan pesan dari warga Iran, yang kebanyakan menyampaikan rasa terima kasih atas upaya yang dilakukannya.
Tidak hanya itu, beberapa warga Iran mulai membuat sendiri poster mereka, yang menunjukkan kecintaan mereka terhadap orang Israel dan memajangnya di laman kelompok tersebut.

Saat ditanya mengapa ia mengunggah poster itu, Edry mengatakan dirinya ingin "menyampaikan pesan yang sangat jelas. Sebelum mereka mengajak kita perang, agar tahu apakah ada orang yang menentang mereka yang ingin berperang."

Meskipun di laman Pushpin Mehina tergambar situasi persaudaraan universal, mayoritas yang berkomentar di laman tersebut adalah orang-orang Israel. Sementara orang Iran yang merespon kelihatannya adalah para ekspatriat Iran yang merantau ke luar negeri, kebanyakan anak muda berbahasa Inggris yang tidak merasakan pemerintahan rezim di Teheran.

Seorang pemuda Iran mengunggah poster berbunyi senada dengan poster Israel, "My Israeli friends – I don’t hate you, I don’t want war – Love, Peace."

Jerusalem Post mengontak beberapa warga Iran terkait kampanye itu, hari Ahad lalu. Meskipun menolak untuk disebutkan nama asli dan dipajang fotonya, mereka menyatakan sangat antusias mendukung kampanya tersebut.

Nima (laki-laki, 24, bukan nama sebenarnya) seorang warga Teheran berkata kepada Jerusalem Post, "Sebagai orang Iran kami ingin menyebarkan suara kami, bahwa kami menghormati seluruh orang yang berbeda keyakinan dan kami menginginkan perdamaian seperti halnya kalian."

Nima menambahkan, ia yakin ketegangan antara kedua negara tidak ada hubungannya dengan rakyat Iran dan Israel. "Itu hanya permainan politik bodoh antar pemerintah dan bukan rakyat."

Saat ditanya apakah kampanye online semacam itu akan dapat membawa perubahan, Nima menyatakan keraguannya. "Di Iran sini, pemerintah (biasanya) tidak peduli dengan keinginan rakyat atau yang diperlukan rakyat."

Meskipun demikian, dia yakin kampanye itu dapat membuat sebagian orang tersenyum dan meredakan ketegangan yang ada.

Reza (juga nama samaran) seorang penduduk Shiraz mengatakan, "Kita ini adalah dua peradaban yang telah berteman lebih dari 2.500 tahun. Untuk alasan apa saya harus membenci Israel?" tegasnya dengan nada tanya.

"Kami tidak takut perang, tetapi kami tidak mungkin bertempur melawan saudara-saudara dan teman dari Israel. Sesama saudara tidak saling membunuh satu sama lain. Jika pemerintah kami mengira kita saling berperang, maka biarkan mereka terus bermimpi," kata Reza.

Edry sendiri mengaku tidak memiliki motif politik apapun dengan kampanyenya itu, meskipun dia mengaku sebagai seorang "pendukung kepentingan sosial" di negaranya. Dia mengaku menciptakan poster itu sebagai warga negara, dan tidak ada pengaruh dari kecenderungan politiknya.

"Dalam perang, Anda bukan kelompok kiri atau kanan. Anda hanyalah seorang prajurit," katanya.

Tidak kurang dari 90 komentar pro dan kontra dikemukakan pembaca Jerusalem Post di situsnya, mengomentari berita di atas. Satu komentar menarik berasal dari seseorang yang menggunakan nama Tee. Katanya, "Saya tahu mayoritas rakyat Iran tidak membenci Israel. Mantan presiden Israel Moshe Katsav dilahirkan di Yazd, Iran, dengan nama Musa Qasab. Ini menunjukkan kepada kita keterkaitan yang sudah lama antara kedua bangsa."* [hdy].

Sumber : www.syiahindonesia.com 
-------------

2 komentar:

  1. l love palestina..

    terimakasih ata artikel nya sob.
    memang setip manusia menginginkan pedamaian.
    hanya orang yang pendemdam dan haus akan kekuasaan lah yang senag melihat peperangan.



    di tunggu nih kunjungan balik nya.
    terimakasih

    BalasHapus
  2. sumber dari artikel ini (www.syiahindonesia.com) bukan pembela syiah.
    artikel ini ada untuk memberi menjelaskan bahwa iran bukan negara Islam dan tidak akan berpihak kepada Islam.

    BalasHapus