Saat terjadinya konflik antara Yahudi (bukan Israel) dengan
saudara kami sesama muslim di Palestina barulah kami berani menghadirkan
pembahasan ini ke tengah-tengah pembaca.
Lihatlah korban ratusan jiwa berjatuhan diakibatkan ulah
mereka dan setiap harinya korban masih terus bertambah. Ingatlah saudaraku,
kejadian yang terjadi saat ini menandakan bahwa mereka kaum Yahudi tidaklah
pernah ridho dengan kita umat Islam sampai kita mau melepaskan agama kita.
Watak Yahudi yang pertama.
Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut.
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا
النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ
إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ
الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
“Orang-orang Yahudi dan
Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.”
(QS. Al Baqarah: 120)
Perhatikanlah saudaraku.
Janganlah engkau terpengaruh dengan kaum sekuler yang keliru
dalam memahami ayat ini. Kaum sekuler berpendapat bahwa ayat ini ditujukan pada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja ketika beliau masih hidup. Yahudi dan
Nashrani pada zaman ini berbeda dengan yang dulu.
Benarkah demikian? Ini sungguh kekeliruan yang sangat besar
yang berasal dari orang yang ingin mengaburkan ajaran Islam.
Ketahuilah bahwa ayat ini memang ditujukan pada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi pembicaraan ini juga mencakup umatnya
karena yang menjadi hukum adalah keumuman dan bukan hanya orang yang diajak
bicara. Itulah yang dipahami oleh ulama Ahlus Sunnah (semacam Syaikh As Sa’di
dalam tafsirnya), berbeda dengan mereka yang sudah diracuni dengan pemikiran
orang barat yang kafir.
Berdasarkan ayat di atas sangat jelas sekali bahwa Yahudi
dan Nashrani tidak akan ridho kepada kita selamanya. Inilah watak orang Yahudi
dan Nashrani sampai hari kiamat. Dari watak jelek mereka yang pertama ini,
sekarang kita akan melihat watak mereka yang lainnya.
Watak Yahudi Kedua: Orang Yahudi selalu
menyembunyikan kebenaran
Mereka kaum Yahudi sebenarnya tahu bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam diutus sebagai penutup para rasul di akhir zaman ini, tetapi
mereka selalu menyembunyikan kebenaran ini.
Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ
يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ
وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ “
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al
Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya
sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran,
padahal mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 146)
Al Qurtubhi mengatakan; Diriwayatkan bahwasanya Umar berkata
pada Abdullah bin Salam, “Apakah engkau (sebelum masuk Islam) mengenal Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana engkau mengenal anak-anakmu sendiri?
Abdullah pun menjawab, “Ya, bahkan lebih dari itu. ”
Ibnu Katsir mengatakan bahwa kadang pula maksud ‘seperti
mereka mengenal anak-anaknya sendiri’ adalah mereka mengenal sekumpulan
anak-anak manusia lalu mereka tidak merasa ragu sedikit pun untuk mengenal anak
mereka sendiri jika mereka melihatnya di antara sekumpulan anak tadi.
Walaupun mereka sudah mengenal Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dengan sangat yakinnya, namun Allah katakan, “sebahagian diantara
mereka menyembunyikan kebenaran”. Maksudnya adalah mereka menyembunyikan
sifat nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ada pada kitab mereka pada
manusia padahal mereka mengetahuinya. (Lihat Tafsir Al Qur’anil Azhim, pada
tafsir surat Al Baqarah ayat 146).
Watak Yahudi Ketiga: Tokoh agama Yahudi sangat sulit
menerima kebenaran Islam
Dalam shohih Muslim, dari Abu Hurairah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ تَابَعَنِى عَشْرَةٌ مِنَ الْيَهُودِ لَمْ
يَبْقَ عَلَى ظَهْرِهَا يَهُودِىٌّ إِلاَّ
أَسْلَمَ
“Seandainya sepuluh (pemuka agama) Yahudi mengikuti agamaku,
maka sungguh tidak akan tersisa lagi orang Yahudi di muka bumi ini kecuali
dalam keadaan Islam.”
(HR. Muslim no. 2793)
Dari Abu Hurairah,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ آمَنَ بِى
عَشْرَةٌ مِنْ أَحْبَارِ الْيَهُودِ لآمَنَ بِى كُلُّ يَهُودِىٍّ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ
“Seandainya sepuluh pemuka agama Yahudi beriman kepadaku,
sungguh semua orang Yahudi di muka bumi ini akan turut beriman padaku.”
(HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
hadits ini shohih ligoirihi, yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya)
Watak Yahudi Keempat: Orang Yahudi menyembah pemuka
agamanya sendiri
Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut ini,
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ
أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ
مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ
عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib
mereka sebagai Rabb selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih
putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa;
Tidak ada Rabb yang berhak disembah selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan.” (QS. At Taubah : 31)
Hudzaifah ibnul Yaman, Abdullah bin ‘Abbas dan selainnya
mengatakan mengenai tafsir ‘Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan
rahib-rahib mereka sebagai Rabb selain Allah’, maksudnya adalah mereka
mengikuti pemuka agama mereka dalam menghalalkan yang haram dan mengharamkan
yang halal. Itulah yang disebut dengan menyembah mereka sebagaimana dimaksudkan
dalam hadits dari ‘Adi bin Hatim. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, tafsir
surat At Taubah ayat 31)
Watak Yahudi Kelima: Orang Yahudi pernah menyihir
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dalam shohih Muslim pada Bab Sihir, ‘Aisyah berkata,
سَحَرَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
يَهُودِىٌّ مِنْ يَهُودِ بَنِى زُرَيْقٍ
يُقَالُ لَهُ لَبِيدُ بْنُ الأَعْصَمِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disihir
oleh seorang Yahudi dari Bani Zuraiq yang bernama Lubaid bin Al A’shom.” (HR.
Muslim no. 2189)
Watak Yahudi Keenam: Wanita Yahudi pernah meracuni
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
أَنَّ امْرَأَةً يَهُودِيَّةً أَتَتْ رَسُولَ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِشَاةٍ مَسْمُومَةٍ
فَأَكَلَ مِنْهَا فَجِىءَ بِهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
فَسَأَلَهَا عَنْ ذَلِكَ فَقَالَتْ أَرَدْتُ لأَقْتُلَكَ. قَالَ « مَا كَانَ اللَّهُ
لِيُسَلِّطَكِ عَلَى ذَاكِ
». قَالَ أَوْ قَالَ « عَلَىَّ ». قَالَ قَالُوا أَلاَ
نَقْتُلُهَا قَالَ « لاَ ». قَالَ فَمَا زِلْتُ أَعْرِفُهَا فِى لَهَوَاتِ رَسُولِ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم
“Sesungguhnya seorang
wanita Yahudi pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan
membawa daging kambing yang sudah diracuni. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam memakan daging tersebut. Lalu wanita tadi dipanggil untuk menghadap
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam bertanya tentang perbuatan wanita tersebut tadi. Wanita tersebut pun
berkata, “Aku ingin membunuhmu.” Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata, “Allah tidaklah memberimu kekuatan untuk maksudmu tadi.” (Periwayat
hadits ini ada yang mengatakan), “(Allah tidaklah memberimu kekuatan) untuk
mencelakakanku.” Lantas para sahabat berkata, “Apakah sebaiknya dia dibunuh
saja?”
(HR. Bukhari no. 2617 dan Muslim no. 2190)
Watak Yahudi Ketujuh: Orang Yahudi berusaha
memurtadkan kaum muslimin
Allah Ta’ala berfirman,
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ
يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ
كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا
حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat
mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang
(timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka
maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya .
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah: 109)
Watak Yahudi Kedelapan: Orang Yahudi berusaha
menyesatkan kaum muslimin
Allah Ta’ala
berfirman,
وَدَّتْ طَائِفَةٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ
يُضِلُّونَكُمْ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Segolongan dari
Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak
menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.” (QS. Ali
Imran: 69)
Watak Yahudi Kesembilan: Mendoakan celaka atau mati
bila bertemu dengan kaum muslimin
Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمُ الْيَهُودُ فَإِنَّمَا
يَقُولُ أَحَدُهُمُ السَّامُ عَلَيْكَ
. فَقُلْ وَعَلَيْكَ
“Jika seorang Yahudi memberi salam padamu dengan mengatakan
‘Assaamu ‘alaikum’ (semoga kamu mati), maka jawablah ‘wa ‘alaika’ (semoga do’a
tadi kembali padamu).” (HR. Bukhari no. 6257)
Setelah kita mengetahui sebagian watak jelek Yahudi,
masihkan ada rasa simpati pada perlakuan dan tindak tanduk mereka.
Sudah nampak jelas kejahatan mereka orang Yahudi, bukan
hanya dengki dan menyembunyikan kebenaran yang mereka perbuat bahkan mereka
menyakiti dan ingin membunuh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apakah kita
kaum muslimin yang sudah lama ditinggal oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam ini masih berharap kebaikan mereka? Inilah sunatullah (ketetapan Allah)
yang terjadi saat ini di negeri Palestina. Mereka kaum Yahudi memborbardir
umat Islam tanpa henti. Tunggu saatnya pembalasan kami.
Ya Allah tolonglah kami kaum muslimin terhadap musuh-musuh
kami. Kuatkanlah iman dan aqidah kami, sehingga kami bisa betul-betul kokoh
menghadapi mereka.
Sumber : rumaysho.com
-------------
Artikel : My Diary
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar