Rabu, 17 April 2013

Aku ingin bahagia.

Bila kau adalah sahabat baikku, tolong temani dan bimbing aku menuju keinginanku ini.

(Sepucuk surat dari sahabat)

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Apa kabarmu sahabat?
Ma'af bila aku lama tidak memberi kabar. Bukan tidak ingin dan tidak rindu dengan kebersamaan, tawa canda dan semua hal menggembirakan yang telah kita lalui, tapi seperti inilah keadaanku setelah menikah.
Aku tidak bisa lagi dengan bebas seperti dulu mengikuti kata hatiku, bukan karena larangan suamiku tapi karena aku takut kalau-kalau suamiku tidak menyukai apa yang kulakukan.

Sahabat, tentunya engkau tidak lupa dengan apa yang pernah aku ceritakan padamu tentang kehidupan rumah tanggaku. Aku sangat ingin bahagia. Aku ingin bisa dengan tulus mencintai dan memaafkan suamiku. Mengapa hal itu sangat sulit kulakukkan kaupun tahu alasannya.

Aku tahu dan sangat menyadari, mengalah dan mengaku salah adalah hal yang sangat sulit ku lakukan. Ini adalah kelemahanku. Dua hal ini adalah sesuatu hal yang tidak bisa kulakukan dengan mudah. Kesombongan dan harga diriku yang tinggi menghalangiku melakukannya.

Aku benar-benar sangat ingin lepas dari hal-hal yang membuatku semakit sulit dalam memahami dan menerima kebaikan orang lain dan hal ini membuatku menjadi tidak bisa mengendalikan prasangka-prasangka buruk dalam pikiranku. Aku ingin menjadi seseorang yang mudah memaafkan dan tidak menjadi manusia pemarah. Ini juga menjadi hal lain yang sangat menganggu dan memberatkan hari-hari dan hatiku.

Inginnya aku berubah menjadi wanita yang lembut, kembali kepada diriku yang dulu, yang bisa selalu tersenyum tulus dan tidak bersembunyi dibalik topeng senyum kepalsuan. Jujur saja, aku  sangat lelah dengan semua ini, membuat suasana hatiku jadi kacau dan semakin membawa rasa tidak bahagia. Ku kira keadaan yang membuatku tertekan dan merubah semua hal yang ada pada diriku. Memang tidak baik bila kita menyalahkan keadaan dan  mencari-cari pembenaran atas apa yang kita lakukan.

Aku bukan seorang wanita yang mudah memaafkan bila ada hal yang menyakitkan atau menyakiti hatiku. Bukan dendam tapi lebih tepat dikatakan, aku suka menyimpan luka dan berlama-lama bersedih dengan rasa sakit tersebut, yang membuatku tidak mengenali diriku sendiri.

Aku ingin bahagia, bukan dengan limpahan harta.
Aku ingin bahagia, dengan cara melupakan semua hal yang menyakitkan dan menyakiti hatiku.
Aku ingin dengan mudah memaafkan dan membuka hari-hariku dengan senyuman dan hati yang tenang.
Aku ingin bahagia dengan ikhlas.
Aku ingin bahagia dengan semua hal baik dan buruk dalam kehidupan yang telah menjadi takdir bagiku.

Bila kau adalah sahabat baikku...
Tolong temani dan bimbing aku menuju keinginanku ini...

Sekian saja dariku, salam kangen untuk semua yang ada disini..
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
-----------------------------
Artikel :  My Diary

Baca juga:
- Yang tidak bisa kulakukan.
- Malaikat cinta.
- Bahkan dalam tidur, aku merindukanmu.
- Hajar Aswad, permata dari Surga.
- Nasehat untuk puteriku.
- Dasyatnya do'a Ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar