Jumat, 27 Desember 2013

Hidung dan Telinga Sebagai Saksi


Dua orang sahabat memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberikan musuh yang kuat, dengan maksud agar mereka bisa berjihad di jalan Allah dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ridha Allah dan surga yang dijanjikan. Dan salah satu dari mereka syahid sesuai do'a yang dipanjatkannya, karena dia membenarkan Allah, maka Allah pun membenarkannya. Kisahnya terdapat dalam hadits Al-Hakim.

Ishaq bin Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Ayahku (namanya Sa'ad) menceritakan bahwa Abdullah bin Jahsy* berkata padanya dalam Perang Uhud, "Wahai Sa'ad, bisakah kamu datang ke sini, lalu kita memohon kepada Allah?!"

Maka keduanya mencari tempat sepi, dan Sa'ad pun berdo'a, "Ya Rabb, jika besok kami bertemu dengan musuh, maka pertemukan aku dengan musuh yang perkasa dan kuat kemauannya, sehinga aku memeranginya atas nama-Mu dan dia juga memerangiku. Kemudian karuniakanlah aku kemenangan atas dirinya, sehingga aku bisa membunuhnya dan mengambil harta rampasannya."

Abdullah bin Jahsy mengaminkan do'a yang dibaca Sa'ad, kemudian dia berdo'a, "Ya Allah, karuniakanlah kepadaku besok musuh yang kuat kemauannya, kuat tenaganya, sehingga aku memeranginya di jalan-Mu dan ia memerangiku, kemudian dia mengambilku dan memotong hidungku dan jika besok aku bertemu dengan-Mu, Engkau akan berkata, "Wahai Abdullah, karena apa hidung dan telingamu terpotong?" Kemudian aku menjawab, "(Karena aku berperang) di jalan-Mu dan di jalan Rasul-Mu." Kemudian Engkau berkata, "Kamu benar."

Kemudian Sa'ad bin Abi Waqqash berkata kepadaku (Ishaq bin Sa'ad bin Abi Waqqash), "Wahai putraku, do'a yang diucapkan oleh Abdullah bin Jahsy lebih baik daripada do'a yang aku ucapkan. Aku sungguh telah melihatnya menjelang sore, telinga dan hidungnya dirajut dengan sebuah benang."[1]

Demikianlah kisah sahabat yang benar-benar berjihad di jalan Allah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengetahui kejujuran dan kebenaran hatinya dalam membela Allah dan Rasulnya, karena itu Allah mengabulkan do'a yang indah tersebut dan menjadikan potongan hidung dan telinganya sebagai saksi atau bukti jihad Abdullah bin Jahsy.
_____________
* Abdullah bin Jahsy bernama lengkap Abdullah bin Jahsy bin Riab bin Ya'mur Al-Asadi, sekutu Bani Abdu Syams (wafat 3 H/ 625 M), salah seorang yang masuk Islam di era awal, pemimpin pasukan rahasia. Dia adalah saudara ipar Rasulullah, saudara dari Ummahatul Mukminin Zainab binti Jahsy (istri Rasulullah). Abdullah bin Jahsy hijrah ke Ethiopia dan turut serta dalam perang badar, dan meninggal sebagai syahid di Perang Uhud. Ia dan Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Rasulullah) dimakamkan dalam satu lubang kubur. Lihat: Al-Ishabah (5/7) dan Al- Ist'ab (1593)

Sumber : Buku Golden Stories, karangan: Mahmud Musthafa Sa'ad dan Dr. Nashir Abu Amir Al-Huamidi, penerbit: Pustaka Al-Kautsar Jakarta, hal: 185-186
______________
foot note:
[1] HR. Al-Hakim dalam Al-Mubarak, Kitab Tentang Jihad (2409). Al-Hakim mengatakan, "Ini adalah hadits shahih sesuai dengan syarat Muslim." Adz-Dzahabi berkata, "Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim."
--------------------
Artikel : My Diary

Baca Juga :
- Rumah Tangga Tanpa Selingkuh
- Renungan Cinta untuk Para Istri 
- "Madu" itu Pahit 
- Sisi Kesamaan Antara Yahudi dan Rafidhah
- Larangan Membalas Cacian
- Kemuliaan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiallahu'anhu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar