Rabu, 18 Desember 2013

Rahasia Kebahagiaan Pernikahan


Dari Abbas r.a berkata, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda, "Apabila Allah menghendaki, maka keluarga yang Bahagia itu akan diberi kecenderungan senang mempelajari ilmu-ilmu agama, yang muda-muda menghormati yang tua-tua, harmonis dalam kehidupan, hemat dan hidup sederhana, menyadari cacat-cacat mereka dan melakukan taubat." (HR. Dailami)

Salah satu dari sekian banyak hajat hidup manusia, baik laki-laki maupun perempuan dalam kehidupan di dunia ini adalah membentuk rumah tangga. Untuk membentuk keluarga, antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan harus diikat dengan pertalian akad yang biasa disebut pernikahan. Ikatan yang dijalin diantara keduanya harus didasari pula dengan rasa cinta kasih agar dalam rumah tangga yang dibina itu akan tercipta rasa ketentraman dan kebahagiaan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Al-Qur'an, Surah Ar-Ruum ayat 21.

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kami cenderung dan merasa tentaram kepadanya, dan  Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benra-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir." (QS. Ar-Ruum: 21)

Simaklah kisah berikut ini
Ada dua keluarga tinggal bersebelahan satu sama lain, keluarga pertama selalu dalam perkelahian dan perselisihan. sedangkan keluarga yang kedua dalam keharmonisan dan saling pengertian. Seorang istri mengungkapkan kepada sang suami, "Kita harus cari tahu apa penyebab kebahagiaan tetangga kita!"

Beberapa hari kemudian, mereka menanyakan seorang wanita tua yang sering mengunjungi keluarga bahagia ini, maka mereka menanyakannya tentang alasan kebahagiaan mereka, dia mengatakan kepada mereka bahwa, "Saya akan menjelaskan kepada kalian permasalahan yang saya saksikan sendiri di dalam rumah mereka, dan kemudian kalian menyimpulkan sendiri penyebab kebahagiaan tetangga kalian."

Mereka mengatakan kepadanya, "Silahkan jelaskan kepada kami." Dia mengatakan bahwa, "Pada suatu hari saya pernah di rumah mereka, saat itu istrinya sedang membersihkan dan menyapu lantai rumah, kemudian dia pergi ke dapur. Tidak lama kemudian, datang suaminya, rupanya ia sedang tidak memperhatikan ember yang berisi air, sehingga menabraknya dan menumpahkannya."

Istrinya datang untuk meminta ma'af kepada suaminya dan berkata, "Saya minta ma'af, itu adalah kesalahan saya karena saya meniggalkannya." Maka suaminya menjawab, "Saya yang minta ma'af, itu adalah kesalahan saya, karena saya tidak melihat dengan baik."

Maka ketika kedua pasangan suami-istri ini mendengar cerita wanita tua ini, mereka mengatakan, "Jadi perbedaan antara kita dan mereka bahwa kita selalu merasa benar dalam segala hal dan mereka selalu merasa bersalah dalam segala hal."

Pelajaran dari cerita ini, bahwa rahasia kebahagiaan pernikahan bukan untuk mencari kesalahan tapi mencari keutuhan rumah tangga.[1]
______________________
footnote:
[1] Majalah Qiblati, edisi 07 tahun VIII
--------------------
Artikel: My Diary

Baca Juga :
- Kronologis Perang Jamal
- Perubahan Kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah
- Jadilah Pakaian Kehormatan Bagiku
- "Madu" itu Pahit
- Dasyatnya Do'a Ibu
- Mandul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar