Senin, 17 Maret 2014

Jadilah Pema'af


Bismillahirrahmanirrahim...

Firman Allah ta'ala,

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma´ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh." (QS: Al-A'raf Ayat: 199)

Suatu ketika Rasulullah Shallallahu'alaihi wassalam sedang duduk, tiba-tiba beliau tertawa sehingga tampaklah gigi-gigi serinya.

Maka sahabatnya Umar Radiallahu'anhu. kebingungan dan bertanya, “Wahai Rasulullah, ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, apakah yang membuatmu tertawa?”

Beliau menjawab, “Ada dua lelaki dari umatku yang dikumpulkan di hadapan Rabbul Izzah, Allah Ta'alla.


Salah satu di antaranya berkata, ‘Wahai Rabb, ambilkanlah hakku yang dizhalimi oleh orang ini!’

Maka Allah Ta'alla berfirman, 'Kembalikan hak saudaramu yang telah engkau zhalimi!’

Orang itu berkata, ‘Wahai Rabb, tidak ada lagi kebaikan yang tersisa.’

Yang seorang lagi berkata, ‘Wahai Rabb, biarlah dia menanggung sebagian dari dosa-dosaku!’

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam mencucurkan air matanya, kemudian bersabda, “Sungguh, hari itu adalah hari yang berat. Pada hari itu manusia perlu dipikulkan dosa-dosanya.”

Maka Allah Ta'alla berfirman kepada orang yang dizhalimi itu, “Angkatlah matamu dan perhatikanlah surga-surga itu!”

Orang itu berkata, “Wahai Rabb, aku melihat kota-kota dari perak dan istana-istana emas yang ditaburi mutiara. Untuk nabi, orang shaddiq, atau syahid yang mana semua ini?”

Allah Ta'alla berfirman, “Ini semua untuk siapa saja yang membayar harganya.”

Orang itu berkata, “Wahai Rabb siapa pula yang memiliki (harga)nya?”

Allah berfirman, “Engkau memilikinya.”

“Dengan apa, wahai Rabb?” tanyanya.

“ Dengan pemberian maafmu kepada saudaramu.”

“Wahai Rabb, aku telah memaafkannya.”

Allah Ta'alla berfirman, “ Peganglah tangan saudaramu itu, lalu bawalah ia memasuki surga.”

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, "IttaquLLaha wa ashlihuu dzaata bainikum, fa innaLLaha ta’ala yushlihu bainal mu’miniina yaumal qiyamati."
(“ Hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah dan memperbaiki hubungan di antara sesama kalian, karena sesungguhnya Allah memperbaiki hubungan di antara orang-orang yang beriman pada hari kiamat.”)


(HR. Hakim dari Anas bin Malik Radiallahu anhu)


Artikel: My Diary

Baca Juga:
- Surat Cinta untuk Pembenci Arab Saudi
- Saat Hidayah Menyapa
- Karena Allah yang Menyuruhmu!!
- Jangan Tunda Taubatmu!!
- Bila Kalian Mengetahui, Jawablah Adzan itu
- Umar bin Khattab radhiallahu'anhu
- Renungan Malam sang Ibu

3 komentar:

  1. Meminta maaf itu mudah. Memaafkan itu yg sulit..maka yg pemaaf itu sangat luar biasa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. dua-duanya sulit...
      yang meminta ma'af harus mengalahkan harga dirinya yang sering kali tidak mau mengalah (bisa jadi yang meminta ma'af belum tentu bersalah tapi situasi membuatnya harus meminta ma'af)...
      yang mema'afkan harus menahan diri dari merasa paling benar...

      Hapus
  2. butuh jiwa besar untuk minta ma'af dan mema'afkan... :)

    BalasHapus