Pertanyaan:
Mengapa kita mengucapkan shalawat dan salam kepada Nabi Ibrahim 'alaihissalam, tidak kepada nabi yang lain di dalam shalat?
Jawaban:
1/. Ia adalah Nabi yang paling utama setelah Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam.
2/. Allah Subhanahu waTa'ala telah menjadikannya sebagai kekasih-Nya (khaliilurrahman).
"Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya." (an-Nisa': 125)
3/. Semua Nabi yang datang setelahnya bersambung nasabnya kepada Nabi Ibrahim 'alaihissalam.
4/. Nabi Ibrahim 'alaihissalam adalah bapak bangsa Arab dan dia adalah bapaknya Nabi shallallahu'alaihi wasallam dari sisi nasab.
5/. Semua pengikut syariat sebelum Islam beriman kepadanya.
6/. Allah memerintahkan Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam untuk mengikuti millah (jalan) Nabi Ibrahim 'alaihissalam.
"Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif." (an-Nahl: 123)
7/. Nabi Ibrahim 'alaihissalam adalah yang telah meninggikan bangunan Ka'bah dan dialah yang pertama kali melakukan haji.
8/. Allah Subhanahu waTa'ala telah menjadikan baginya maqam (tempat berdiri) di sisi Rumah-Nya.
"Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat." (al-Baqarah: 125)
9/. Nabi Muhammad shallallahu'alihi wasallam dan kaum muslimin lebih dekat kepada Nabi Ibrahim 'alaihissalam daripada yang lain.
"Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi itu (Muhammad), berserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad)." (Ali Imran: 68)
10/. Allah Subhanahu waTa'ala telah memuliakannya dengan sangat.
"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik." (Ali Imran: 67)
Inilah diantara sebab-sebab dikhususkannya Nabi Ibrahim 'alaihissalam untuk mendapatkan shalawat dan selam dalam shalat-shalat kita jika dibandingkan dengan para Nabi yang lain.
Wallahua'alam.
------------------
Sumber: Majalah Qiblati, edisi 06 tahun VI, Konsultasi Keluarga, Hal: 64
My Diary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar