Sabtu, 06 April 2013

Sabar, keajaiban seorang muslim

Bukanlah kesabaran jika masih mempunyai batas dan bukanlah keikhlasan jika masih merasakan sakit.

"Dari Suhaib r.a, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda, "Sungguh menakjubkan perkara nya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu'min, yaitu ; Jika ia mendapat kebahagiaan, ia bersyukur, karena ia (mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untukknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena ia (mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya."
(H.R. Muslim). 

Sabar artinya tidak mengadukan apa yang diderita kepada selain Allah dan menyerahkan segala urusannya hanya kepada-Nya.Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."
(Q.S Az Zumar : 10)
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : "Barangsiapa yang berusaha untuk sabar, maka Allah akan memberikan kesabaran padanya. Tidaklah seseorang itu diberi anugrah yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran."
(Muttafaq 'Alaihi)
Umar radhiallahu anhu berkata " "Tidaklah aku mendapatkan cobaan melainkan padanya terdapat empat nikmat Allah. Yaitu musibah itu akan berkaitan dengan agamaku. Cobaan itu tidak lebih besar. Aku tidak terhalangi untuk ridha dengannya dan aku mengaharapkan pahala atasnya."

Sabar ada beberapa derajat.
Yang paling rendah yaitu tidak mengeluh tapi diiringi dengan kebencian.
Tingkat pertengahan  yaitu tidak mengeluh diiringi sikap ridha.
Tingkat yang paling tinggi adalah memuji Allah Subhanahu Wata'ala atas musibah yang menimpa.
Barangsiapa yang didzalimi lau ia mendo'akan (keburukan) atas orang yang mendzaliminya maka berarti ia telah membela dirinya dan telah mengambil haknya dan ia tidak bersabar.

Sabar ada dua ;
1. Jasmani, bukan ini yang kami bicarakan.
2. Jiwa : yaitu sabar atas hawa nafsu.

Segala apa yang dialami hamba di dunia ini tidak keluar dari dua hal :
(a). Apa yang cocok dengan hawa nafsu, maka membutuhkan kesabaran dalam menunaikan hak Allah yaitu syukur dan tidak menggunakan sedikitpun untuk bermaksiat kepada Allah.
(b). Menyelisihi hawa nafsu, ini ada tiga (3) :
1. Sabar dalam ketaatan pada Allah.
Yang wajib dalam hal ini adalah melakukan apa yang diwajibkan dan yang  disunahkan adalah melakukan apa yang disunahkan.
2. Sabar dari bermaksiat pada Allah.
Yang wajib dalam hal ini adalah meninggalkan apa yang dimakruhkan.
3. Sabar dalam mengahdapi musibah.
Yang wajib adalah menahan lisan dari keluh kesah, menahan hati dari tidak setuju dan kemarahan dengan takdir Allah serta menahan badan dari mempergunakannya pada selain apa yang mendatangkan keridhaan Allah seperti ratapan, menyobek pakaian, menampar pipi. dll. Yang disunahkan adalah keridhaan hati terhadap apa yang ditakdirkan Allah.

Mana yang lebih utama, orang kaya yang bersyukur atau orang yang miskin yang bersabar?
Jika orang yang kaya menggunakan hartanya dalam ketaatan atau menyimpannya untuk itu, maka ia lebih utama dari orang yang miskin. Jika ia lebih banyak megunakan hartanya dalam hal yang mubah, maka orang yang fakir lebih butama.
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : "Orang yang memberikan makan dan bersyukur adalah seperti orang yang berpuasa dan bersabar."
(H.R. Ahmad) 
______________________
Sumber (di beri sedikit tambahan): buku Tafsir Al 'Usyr Al Akhir dari Al Qur'an Al Karim juz (28,29,30) disertai hukum-hukum penting bagi seorang muslim. Cetakan ke IV. Edisi Bahasa Indonesia. hal :106-107
-----------------------
Artikel :  My Diary

Baca Juga:
Hal-hal yang Menghalangi Terkabulnya Do'a
- Berbakti dan Mengharapkan Ridho Suami Berbalas Pahala
- Kenangan Umrah di Madinah
- Nasehat Ibu Kepada Putrinya
- Dengan Hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar