Senin, 16 Desember 2013

Bakti Abu Hurairah r.a kepada Ibunya


Abu Hurairah r.a sangat berbakti kepada ibunya. Meski sang ibu masih dalam keadaan musyrik, Abu Hurairah selalu bersikap baik kepadanya dan selalu mengajaknya untuk masuk Islam. Telah banyak cara yang dilakukan oleh Abu Hurairah agar ibunya mau masuk ke dalam Islam, namun ibunya selalu menolak. Hingga Abu Hurairah meminta agar Rasulullah berdo'a kepada Allah agar ibunya diberi petunjuk. Berikut beberapa kisah Abu Hurairah yang sangat mencintai dan berbakti kepada ibunya.

Do'a Rasulullah untuk Ibunda Abu Hurairah
Dari Abu Hurairah r.a, ia mengatakan, "Ketika itu aku mengajak ibuku yang masih musyrik untuk masuk Islam. Pada suatu hari, aku mengajaknya masuk Islam, namun ia melontarkan perkataan kepadaku yang tidak kusuka darinya tentang Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam. Kemudian aku menghadap Rasulullah sambil menangis untuk mengadu. Kukatakan, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah mengajak ibuku masuk Islam, namun ia menolak. Pada hari ini aku mengajaknya, namun ia menolak dan bahkan melontarkan perkataan kepadaku yang tidak kusukai tentang engkau. Karena itu, do'akanlah kepada Allah agar Dia berkenan memberi petunjuk bagi ibuku." Mendengar permintaan Abu Hurairah tersebut, maka Rasulullah berdo'a, "Ya Allah, berilah ibunda Abu Hurairah petunjuk." Setelah itu, aku keluar dari hadapan beliau dengan perasaan gembira karena mendapatkan do'a Rasulullah.

Ketika aku sampai rumah dan mendekati pintu, ternyata pintu tertutup. Lalu ibuku mendengar derap langkah kedua kakiku seraya mengatakan, "Wahai Abu Hurairah, berhenti di tempatmu." Lalu aku mendengarkan percikan air.

Kemudian ia mandi dan mengenakan pakaian rumahan serta mengenakan penutup kepalanya dengan tergesa-gesa. Setelah itu, ia membukakan pintu seraya mengatakan, "Wahai Abu Hurairah, aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya melainkan Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya."

Kemudian aku kembali kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dan menghadap kepadanya sambil menangis karena bahagianya. Kukatakan, "Wahai Rasulullah, bergembiralah! Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mengabulkan do'amu dan memberi petunjuk kepada ibuku." Lalu beliau memuji kepada Allah dan bersyukur kepadanya. Beliau menyambutnya dengan baik.

Kukatakan, "Wahai Rasulullah, berdo'alah kepada Allah agar aku dan ibuku dicintai hamba-hamba-Nya yang beriman dan kami mencintai mereka."

Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berdo'a, "Ya Allah, anugerahkanlah rasa cinta orang-orang yang beriman kepada kedua hambamu ini (Abu Hurairah dan ibundanya) dan keduanya mencintai mereka orang-orang yang beriman." Sejak saat itu, tidak seorang mukmin pun yang mendengar suaraku dan tidak melihatku kecuali mencintaiku." (H.R Muslim)

Abu Hurairah dan Kurma untuk Ibundanya
Kali ini kisah tentang Abu Hurairah yang menyisakan buah kurma untuk ibunya yang lapar. Dari Abu Hurairah r.a, ia mengatakan, "Suatu ketika, aku keluar dari rumahku menuju masjid. Aku tidak keluar kecuali karena lapar. Beberapa saat kemudian aku bertemu dengan para sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam. Mereka mengatakan, "Wahai Abu Hurairah, faktor apa yang mendorongmu keluar sekarang ini?" Kujawab, "Tiada yang mendorongku keluar kecuali rasa lapar." Mereka mengatakan, "Demi Allah, tidak ada yang mendorong kami keluar kecuali karena kelaparan." Lalu kami berdiri dan menghadap kepada Rasulullah. Melihat kedatangan kami, maka beliau bertanya, "Faktor apa yang mendorongmu keluar sekarang ini?" Kami menjawab, "wahai Rasulullah, kami datang karena lapar."

Lalu Rasulullah meminta sepiring kurma, kemudian memberikan dua buah kurma kepada masing-masing sahabat yang hadir seraya mengatakan, "Makanlah kedua buah kurma ini dan kemudian minumlah air sesudahnya. Karena keduanya akan mencukupi kebutuhan kalian pada hari ini." Abu Hurairah mengatakan, "Lalu aku memakan satu buah. Sedangkan buah yang satunya kutaruh di pangkuanku. Melihat sikapku ini, maka Rasulullah menegur, "Wahai Abu Hurairah, mengapa kamu sisakan buah ini?" Kujawab, "Aku menyisakannya untuk ibuku." Lalu Rasulullah memerintahkan, "Makanlah ia. Karena aku telah memberimu dua buah kurma lagi untuknya."[1]

Demikianlah rasa cinta dan bakti Abu Hurairah r.a kepada ibunya. Semoga kita bisa meneladani akhlak beliau dan semakin mencintai orangtua kita dan selalu berlaku lembut kepada mereka.

“Orang tua adalah pintu surga yang di tengah, sekiranya engkau mau sia-siakanlah pintu itu atau jagalah” (HR.Ahmad)

“Ibu adalah harta simpanan yang berharga bagi orang-orang yang bertaqwa, dan ibu adalah harta simpanan yang hilang bagi orang-orang yang durhaka”

footnote:
[1] Golden Stories, Kisah-Kisah Indah Dalam Sejarah Islam, karangan: Mahmud Musthafa Sa'ad & Dr. Nashir Abu Amir Al-Humaidi, Hal: 550-551
-------------------------
Artikel : My Diary

Baca Juga :
- Ummul Mukminin, Saudah binti Zam'ah radhiallahu'anha
- Kisah Imam Masjid dan Supir Bus
- "Madu" itu Pahit
Senyuman
- Emak
- Ta'ati Suamimu, Surga Bagimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar