Jumat, 20 September 2013

Aqidah Rafidhah tentang para Sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.


Aqidah Rafidhah berpijak di atas prinsip mencaci, mencela dan mengkafirkan para sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Al-Kulaini menyebutkan dalam bukunya Furu'ul Kaafi yang diriwayatkan dari Ja'far alaihissalam: "Semua orang murtad (keluar dari Islam) sepeninggal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, kecuali tiga orang," kemudian saya bertanya kepadanya: "Siapakah ketika sahabat itu? Ia menjawab: "Al-Miqdad bin al-Aswad, Abu Dzar al-Ghifari dan Salman al-Farisi." [1]

Al-Majlisi dalam kitab Biharul Anwar mengisahkan bahwa seorang budak Ali bin Husain berkata: "Aku pernah bersamanya saat dia menyendiri, aku katakan: "Aku punya hak yang harus kamu penuhi, kecuali jika kau beritahukan kepadku tentang dua orang ini: tentang Abu Bakar dan Umar." Dia menjawab: "Kedua-duanya kafir, dan kafir juga orang yang mencintai keduanya." "Diriwayatkan juga dari Abu Hamzah ats-Tsumali bahwa dia pernah bertanya kepada Ali bin Husain tentang kedua orang itu (Abu Bakar dan Umar), maka dia menjawab: "Keduanya kafir, dan kafir juga orang yang setia kepada mereka." [2]

Dalam tafsir al-Qummi, saat menafsirkan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat an-Nahl ayat 90:
وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغى
"... dan Allah melarang dari perbuatan kejji, kemungkaran dan permusuhan."

Mereka menafsirkan: الفحشاء (perbuatan keji) adalah Abu Bakar, المنكر (kemungkaran) adalah Umar dan البغى (permusuhan) adalah Utsman. [3]

Al-Majlisi dalam kita Biharul Anwar mengatakan: "Riwayat yang menunjukkn kafirnya Abu Bakar dan Umar radhilallahu'anhuma beserta orang-orang yang sejenis dengan keduanya, pahala orang yang melaknat dan berlepas diri dari mereka dan riwayat bid'ah mereka sangat banyak jika disebutkan di satu jilid ini, atau bahkan seandainya dalam buku berjilid-jilid. Namun apa yang kami paparkan sudah cukup bagi orang yang ingin diberi hidayah oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala ke jalan yang lurus." [4]

Bahkan al-Majlisi dalam kitab Biharul Anwar menyebutkan beberapa riwayat yang menyatakan bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman dan Mu'awiyah radhiallahu'anhuma, semuanya berada dalam peti-peti dari api neraka. Wal'iyadzu billah. [5]

Mereka (Syi'ah) juga mengatakan dalam kitab mereka Ihqaqul Haq karya al-Mar'asyi: "Ya Allah berikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya. Laknatilah kedua patung Quraisy, kedua Jibt [6], dan Thaghut-nya dan kedua anak perempuan mereka" (maksudnya: Abu Bakar, Umar, Aisya dan Hafshah). [7]

al-Majlisi dalam risalahnya yang berjudul al-'Aqa'id mengatakan: "Di antara perkara yang termasuk fundamental agama imamiyyah ini adalah menghalalkan nikah mut'ah, haji tamattu' dan berlepas diri dari tiga orang (Abu Bakar, Umar dan Utsman). Mu'awiyah, Yazid bin Mu'awiyah dan setiap orang yang memerangi Amirul Mukminim (Ali bin Abi Thalib)." [8]

Pada tanggal 10 Muharrab, mereka membawa anjing yang diberi nama Umar, kemudian mereka beramai-ramai memukuli dengan tongkat dan melemparinya dengan batu sampai mati, lalu mereka mendatangkan kambing betina yang diberi nama Aisyah, lalu mereka mencabuti bulunya dan memukulinya dengan sepatu sampai mati. [9]

Sebagaimana juga mereka mengadakan pesta merayakan hari kematian Umar bin al-Khattab radhiallahu'anhu dan memberikan penghargaan kepada pembunuhnya. Abu Lu'lu'ah seorang Majusi dengan gelar "Pahlawan Agama." [10] Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala meridhai para sahabat dan Ummahatul Mukminin para istri Rasul shallallahu alaihi wasallam.

Lihatlah wahai kaum Muslimin, betapa besar kebencian dan kotornya sekte ini yang menyimpang dari agama, dan betapa buruk serta kotornya ucapan-ucapan mereka yang dialamatkan kepada manusia-manusia terbaik setelah para nabi, padahal mereka di puji oleh Allah dan Rasul-Nya dan umat telah sepakat akan keadilan dan keutamaannya. Serta sejarah telah mencatat segala kebaikan, kepeloporan dan kesungguhan mereka dalam menegakkan agama Islam.

Sumber : Buku Inilah Kesesatan Aqidah Syi'ah, karangan : Syaikh Abdullah bin Muhammad As-Salafi, hal 33-37
________________
footnote:

[1] Al-Kulaini, Furu'ul Kaafi, 115
[2] Al-Majlisi, Biharul Anwar, juz 69, hal. 137 dan 138. Perlu diketahui bahwa sebenarnya Ali bin Husain dan semua Ahlul Bait berlepas diri dari hal ini, dan ini adalah tuduhan yang dilancarkan orang-orang Rafidhah terhadap Ahlul Bait. Semoga Allah memerangi mereka, bagaimana bisa mereka berpaling.
[3] Tafsir al-Qummi, 1/390
[4] Al-Majlisi, Biharul Anwar, 30/230
[5] Al-Majlisi, Biharul Anwar, 30/236
[6] Jibt adalah sihir, sebutan yang digunakan untuk sihir, tukang sihir, tukang ramal, dukun, berhala dan sejenisnya (editor)
[7] Ihqaqul Haq, 1/337, Pembaca budiman, silahkan lihat do'a Shanamai Quraisy dibagian akhir buku ini.
[8] Al-Majlisi, Risalah al-'Aqaaid, 58
[9] Ibrahim al-Jabhan -semoga Allah menjaganya-, Tahdiduzh Zhalam wa Tanbiihun Hiyaam, 27
[10] Abbas al-Qummi, al-Kuna wal Alqaab, 2/55
---------------------
Artikel : My Diary

Baca juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar