Sabtu, 21 September 2013

Sisi Kesamaan Antara Yahudi dan Rafidhah


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah radhiallahu'anhu berkata: "Bukti kesamaan antara Yahudi dan Rafidhah adalah bahwa fitnah yang ada pada Rafidhah itu persis dengan fitnah yang ada pada Yahudi, yaitu jika orang Yahudi mengatakan yang layak memimpin kekuasaan hanyalah keluarga Daud, begitu juga menurut Rafidhah, tak layak memegang imamah (kepemimpinan) kecuali anak keturunan Ali."

Orang Yahudi mengatakan: "Tak ada jihad di jalan Allah sampai Dajjal keluar dan pedang turun di tangan." Sementara orang Rafidhah mengatkana: "Tidak ada jihad di jalan Allah sampai Imam Mahdi (Imam ke dua belas mereka) keluar dan ada yang mengomandokan dari langit."

Orang-orang Yahudi mengakhirkan shalat sampai munculnya bintang-bintang, seperti orang-orang Rafidhah mengakhirkan shalat Maghrib sampai muncul bintang-bintang. Sedangkan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingkari hal itu:

لا تزال أمتي على فطرة ما لم يؤخروا المغرب إلى اشتباك النخوم 
"Ummatku masih dalam keadaan fitrah, selama tidak mengakhirkan shalat Maghrib sampai munculnya bintang." [1]

Orang-orang Yahudi memutarbalikkan Taurat dan merubahnya, sebagaiman orang Rafidhah memutarbalikkan al-Qur'an dan merubahnya.

Orang-orang Yahudi tidak berpendapat bolehnya mengusap al-Khuf (sepati bot) saat wudhu sebagaiman orang-orang Rafidhah.

Orang-orang Yahudi membenci malaikat JIbril. Mereka mengatakan ia musuh kami dari folongan malaikat, sebagaimana Rafidhah mengatakan malaikat Jibril alaihissalam salah alamat ketika menyampaikan wahyu kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallam. [2]

Rafidhah sama dengan orang Nashrani dalam masalah maskawin, yaitu wanita-wanita Nashrani tidak berhak mendapatkan maskawin karena mereka hanya untuk dipakai bersengan-senang (mut'ah), seperti Rafidhah melakukan nikah Mut'ah dan menghalalkannya.


Tetapi orang-orang Yahudi dan Nashrani memiliki dua keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang-orang Rafidhah:

1/. Bila orang-orang Yahudi ditanya tentang siapa sebaik-baik pemeluk agama kalian? Mereka akan menjawab para sahabat Nabi Musa 'alaihissalam.

2/. Bila orang-orang Nashrani ditanya siapa sebaik-baik pemeluk agama kalian? Mereka akan menjawab para sahabat setia Nabi Isa 'alaihissalam.

Tetapi jika orang Rafidhah ditanya tentang siapa yang paling buruk dari pemeluk agama kalian? Mereka menjawab para sahabat Muhammad shallallahu alaihi wasallam. [3]

Syaikh Abdullah al-Jumaili dalam kitabnya Badzlul Majhud fi Musyabahatir Rafidhati lil Yahud beberapa kemiripan antara Rafidhah dengan orang Yahudi:
Orang Rafidah dan Yahudi selalu mengkafirkan serta menghalalkan darah dan harta orang-orang yang selain mereka. Beliau (Syaikh Abdullah al-Jumaili) berkata, bahwa orang Yahudi membagi manusia menjadi dua: Yahudi dan Umamiyyun. Umamiyyun artinya orang-orang yang bukan Yahudi. Orang yang beriman hanyalah orang Yahudi saja, sedang orang Umamiyyun adalah orang-oarng kafir, penyembah berhala, tidak mengetahui Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dalam kitab Talmud dikatakan: "Setiap golongan yang bukan Yahudi adalah penyembah berhala. Ini sesuai dengan ajaran Hakhomat." Bahkan Isa al-Masih alaihissalam pun tak luput mereka kafirkan sebagaimana dalam kitab Talmud, mereka mensifati Nabi Isa dengan perkataan: "Kafir, tidak mengerti Allah." Ini seperti keyakinan orang Rafidhah hanya mereka kaum Mukminin, sedangkan kaum Muslimin yang lain adalah murtad yang mendapatkan bagian Islam sedikitpun. Kaum Rafidhah ini mengkafirkan kaum Muslimin karena dianggap belum menjalankan ajararan al-Wilayah yang mereka yakini. karena ajaran ini termasuk dalam salah satu rukun Islam mereka. Maka setiap yang belum menjalankan ajaran al-Wilayah ini, mereka nyatakan sebagai kafir dan seperti orang yang belum mengucapkan dua kalimat Syahadat, atau meninggalkan shalat. Bahkan ajaran al-Wilayah ini menurut mereka lebih penting dari semua rukun Islam sebagaimana diriwayatkan oleh al-Barqi dari Abu Abdillah alaihissalam, dia mengatakan: "Tidaklah seorang pun berada di atas agama Nabi Ibrahin kecuali kita dan pengikut kita, sedang semua manusia yang lain adalah lepas darinya." Dan dalam kitab Tafsir al-Qummi, diriwaytkan dari Abu Abdillah alaihisalam bahwa dia berkata: "Tidak berada di atas agama Islam orang yang bukan golongan kita dan bukan golongan mereka (Syi'ah yang lain) sampai Hari Kiamat." [4]
____________________
footnote:
[1] H.R Imam Ahmad (4/147, 5/417, 422), Abu Dawud (4/8) dan Ibnu Majah dalam az-Zawaid dengan sanad hasan.
[2] Bagian sekta Rafidhah bernama al-Gharibiyyah mengatakan Jibril telah berkhianat disebabkan telah menyampaikan wahyu kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallam, sebab yang berhak membawa risalah Islam ini adalah Ali lbin Abi Thalib, dengan sebab ini mereka mengatakan al-Amin (Jibril telah berkhianat dan menghalangi wahyu dari Ali). Renungkanlah wahai saudaraku Muslim, bagaimana mereka menyangka Jibril telah berkhianat sedangkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mensifatinya dengan al-Amin (terpercaya) dengan firman-Nya:
نزل به الروح الأمين. الشعرا: 193 
"Telah turun kepada Jibril yang dipercaya." (Asy-Syu'ara:193)
Dan firman-Nya yang lain:
مطاع ثم أمين. التكوير: 21 
"Ditaati dan dipercaya." (At-Takwir:21)
Lalu apa komentar anda tentang aqidah yang diyakini oleh orang-orang Rafidhah?
[3] Ibnu Taimiyah, Minhajus Sunnah, 1/24
[4] Abdullah al-Jumaili, Badzlul Majhud fi Musyabahatir Rafidhati lil Yahud, 2/559, 568. Untuk keterang lebih lanjut berkaitan dengan golongan RAfidhah ini yang mengkafirkan golongan-golongan kaum Muslimin, silahkan lihat buku saya asy-Syi'ah al Itsna 'Asyriyyah wa Takfiruhum li 'Umumil Muslimin (Kelompok Syi'ah al-Itsna 'Asyriyah dan bagaimana mereka mengkafirkan semua kaum Muslimin).

Sumber : Buku Inilah Kesesatan Aqidah Syi'ah, karangan : Syaikh Abdullah bin Muhammad As-Salafi, hal : 39-43
---------------------
Artikel : My Diary

Baca juga :
- Aqidah Rafidhah tentang para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
- Jujur itu Surga
- Ketika cinta berbuah Surga
- Hari Jum'at dan Dajjal
- Jilbab lebih menjaga dirimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar