Minggu, 23 Juni 2013

Hadits tentang wanita bagian ke:2




"Maukah aku beritahukan kepadamu tentang sebaik-baik harta pusaka seseorang? Yaitu wanita shalehah yang menyenangkan jika dipandang, yang taat padanya jika disuruh, yang bisa menjaganya jika ditinggal pergi." (HR. Abu Daud dan al-Hakim dari Umar ra.)
Hadits tentang wanita haid
1. Dari Abu Sai'd,  Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Bukankah bila si wanita haid ia tidak shalat dan tidak pula puasa? Itulah kekurangan agama si wanita. (Muttafaqun'alaih, HR. Bukhari no. 1951 dan Muslim no. 79)

2. Dari Mu'adzah, ia berkata bahwa ada seorang wanita yang berkata kepada 'Aisyah,

"Apakah kami perlu mengqodho’ shalat kami ketika suci?"
'Aisyah menjawab,
"Apakah engkau seorang Haruri? Dahulu kami mengalami haid di masa Nabi shallallahu'alaihi wa sallam masih hidup, namun beliau tidak memerintahkan kami untuk mengqodho'nya."
Atau 'Aisyah berkata, "Kami pun tidak mengqodho'nya." (HR. Bukhari no. 321)

3. Dalam hadits Mu'adzah, ia pernah bertanya pada 'Aisyah radhiyallahu 'anha,

"Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha' puasa dan tidak mengqadha' shalat?"

Maka Aisyah menjawab, "Apakah kamu dari golongan Haruriyah?"
Aku menjawab, "Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya."
Dia menjawab, "Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha' puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha' shalat'.”
(HR. Muslim no. 335)
Berdasarkan kesepakatan para ulama pula, wanita yang dalam keadaan haid dan nifas tidak wajib puasa dan wajib mengqodho' puasanya. (Al Mawsu'ah Al Fiqhiyah, 28/ 20-21)

4. Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Kaum muslimin sepakat akan haramnya menyetubuhi wanita haid berdasarkan ayat Al Qur'an dan hadits-hadits yang shahih." (Al Majmu', 2: 359) Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, "Menyetubuhi wanita nifas adalah sebagaimana wanita haid yaitu haram berdasarkan kesepakatan para ulama." (Majmu' Al Fatawa, 21: 624)

5. Allah Ta’ala berfirman,

"Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari (hubungan intim dengan) wanita di waktu haid." (QS. Al Baqarah: 222).
Imam Nawawi berkata, "Mahidh dalam ayat bisa bermakna darah haid, ada pula yang mengatakan waktu haid dan juga ada yang berkata tempat keluarnya haid yaitu kemaluan.

Dan menurut ulama Syafi'iyah, maksud mahidh adalah darah haid."
(Al Majmu', 2: 343)

6. Dalam riwayat yang muttafaqun'alaih disebutkan,

Dari 'Aisyah, ia berkata bahwa di antara istri-istri Nabi shallallahu'alaihi wa sallam ada yang mengalami haid. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam ingin bercumbu dengannya. Lantas beliau memerintahkannya untuk memakai sarung agar menutupi tempat memancarnya darah haid, kemudian beliau tetap mencumbunya (di atas sarung). Aisyah berkata,
"Adakah di antara kalian yang bisa menahan hasratnya (untuk berjima') sebagaimana Nabi shallallahu'alaihi wa sallam menahannya?"
(HR. Bukhari no. 302 dan Muslim no. 293).

Imam Nawawi menyebutkan judul bab dari hadits di atas, "Bab mencumbu wanita haid di atas sarungnya". Artinya di selain tempat keluarnya darah haid atau selain kemaluannya.

7. Ketika 'Aisyah haid saat haji, Nabi shallallahu'alaihi wa sallam bersabda padanya,

"Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji selain dari melakukan thawaf di Ka'bah hingga engkau suci.” (HR. Bukhari no. 305 dan Muslim no. 1211)

Hadits tentang wanita muslimah
1. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang diantara kalian (para wanita)." (HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80)

2. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, bisa jadi kecantikannya itu merusak mereka. Janganlah menikahi mereka karena harta-harta mereka, bisa jadi harta-harta mereka itu membuat mereka sesat. Akan tetapi nikahilah mereka berdasarkan agamanya. Seorang budak wanita berkulit hitam yang telinganya sobek tetapi memiliki agama adalah lebih utama." (HR. Muslim)

3. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Maukah aku beritahukan kepadamu tentang sebaik-baik harta pusaka seseorang? Yaitu wanita shalehah yang menyenangkan jika dipandang, yang taat padanya jika disuruh, yang bisa menjaganya jika ditinggal pergi." (HR. Abu Daud dan al-Hakim dari Umar ra.)

4. Dari Abu Hurairah, Rasulullah: "Wanita yang bagaimana yang paling baik?" Beliau menjawab: "Jika ia dipandang selalu menyenangkan, jika diperintah taat, dan tidak menyelisihinya terhadap perkara yang ia benci bila terjadi pada dirinya (istri) atau hartanya (suami)."

Hadits tentang wanita penghuni neraka
1. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita." (HR. Bukhari, no. 3069 dan Muslim no.7114, dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)

2. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Aku berdiri di depan pintu syurga, lalu (kulihat) kebanyakkan orang yang masuk kedalamnya adalah orang orang miskin, dan orang orang yang kaya ditahan kecuali penghuni neraka mereka disuruh untuk masuk ke,neraka, dan aku berdiri di depan pintu neraka maka (kulihat) kebanyakkan yang masuk kedalamnya adalah wanita". (H. R Muslim, no. 7113)

3. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah wanita." (HR. Muslim, no. 7118).

4. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syar'i) maka haram baginya wangi Surga." (HR. Abu Daud, no. 2228, dan Ibnu Majah, no. 2055). Di shohihkan oleh syekh Al Bani dalam "shohih sunan abu daud" (no. 1928).

5. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila suami mengajak istri keranjangnya (untuk jima') lalu ia tidak memenuhi maka ia dilaknat oleh para malaikat sampai subuh".

Dalam riwayat : "lalu ia tidur malam sedang suaminya murka maka para malaikat akan melaknatnya sampai subuh."

Dalam riwayat lain: "Apabila istri diwaktu malam meninggalkan ranjang suaminya, ia enggan mendatanginya, maka yang di langit (Allah) akan murka kepadanya sampai ia minta keridhaan suaminya.

6. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Tidak boleh bagi perempuan yang beriman dengan Allah dan hari akhirat berpuasa (sunat) sedang suminya bersamanya kecuali dengan izinnya, dan tidak mengizinkan (seseorangpun) masuk kedalam rumahnya kecuali dengan izinnya."

7. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Bershadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam!" Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya: "Mengapa demikian, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!" (HR. Bukhari)

Sumber : mrizkypk.blogspot.com
---------------
Artikel : My Diary 

Baca juga :
- Suamiku, aku mencintaimu dan ma'afkanlah kesalahanku. 
- Berbaktilah sebelum terlambat.
- Wasiat untuk wanita.
- An-Nusyuz.
- Senyuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar