Minggu, 16 Februari 2014

1 Kambing Menjadi 4000 Kambing


Suatu ketika, Al Hasan, Al Husain dan Abdullah bin Ja'far pergi menunaikan ibadah haji. Namun mereka kehabisan bekal di jalan. Ketika rasa lapar dan dahaga melanda di perjalanan, mereka melewati seorang nenek yang sedang berada di gubuknya.

Mereka berhenti dan bertanya, "Apakah di sini ada air minum?"
Nenek itu menjawab, "Ya, ada."

Mereka pun singgah di gubuknya. Nenek itu tidak memiliki harta selain kambing yang ditambatkan di sebelah gubuknya.
Sang nenek mengatakan kepada mereka, "Silahkan memerah susu kambing itu dan minumlah."
Setelah minum, mereka bertanya lagi, "Apakah di sini ada makanan?"
Nenek itu menjawab, "Tidak ada selain kambing ini. Silahkan untuk menyembelihnya dan aku akan menyiapkan keperluan untuk makan kalian."

Salah satu dari mereka bertiga berdiri, kemudian menyembelih kambing tersebut dan mengulitinya. Setelah itu, si nenek memasak daging kambingnya. Setelah matang, mereka pun memakannya sambil menunggu matahari condong ke barat.

Sebelum mereka melanjutkan perjalanan, mereka berpesan, "Kami adalah orang-orang Quraisy, kami ingin melanjutkan perjalanan ke arah ini. Apabila kami kembali dengan selamat, kami berharap nenek ikut bersama kami. Kami akan membalas kebaikan nenek."

Setelah mereka jauh meninggalkan gubuk tersebut, suami si nenek pulang, dan nenek itu memberitahukan kisah kedatangan tiga orang dari Quraisy serta kambing miliknya. Mendengar kisah itu, suaminya marah dan berkata, "Bagaimana kamu ini! Kamu sembelih kambingku untuk menjamu orang-orang yang kamu sendiri tidak mengenalinya!"
Nenek itu membalas ucapan suaminya, "Mereka adalah dari Quraisy!"

Tidak berselang lama, kakek dan nenek ini terdesak kebutuhan, keduanya terpaksa mennggalkan gubuknya dan mengungsi ke Madinah. Mereka berdua bekerja mengumpulkan kotoran unta lalu menjualnya dan hasilnya digunakan untuk menyambung hidup. Sewaktu nenek tersebut berjalan melewati lorong-lorong di Madinah, Al Hasan bin Ali radhiallahu'anhu sedang duduk di depan pintu rumahnya. Al Hasan melihat nenek itu dan mengenalinya, namun sang nenek sudah lupa. Al Hasan lalu mengutus seseorang untuk memanggil dan mengajak nenek itu menemui dirinya.

Al Hasan berkata, "Wahai nenek, apakah nenek masih mengenali diriku?"
Dengan nada polos nenek menjawab, "Tidak."

Al Hasan berusaha membangkitkan ingatan nenek bahwa dirinya merupakan tamunya yang datang pada waktu itu. Sehingga sang nenek berkata, "Ya Tuhan, jadi kamu orangnya!"

Setelah nenek ingat, Al Hasan lalu membelikan nenek itu seribu kambing dari kambing-kambing zakat, ditambah uang seribu dinar. Al Hasan lalu memerintahkan budaknya mengantarkan nenek ini menemui adiknya Al Husain. Setelah tiba di rumah Al Husain, Al Husain bertanya kepada sang nenek, "Berapakah yang diberikan kakakku kepadamu?" Nenek menjawab, "Seribu kambing dan seribu dinar."

Al Husain kemudian memberi nenek seperti yang diberikan Al Hasan, lalu memerintahkan budaknya mengantarkan nenek ini bertemu Abdullah bin Ja'far. Setelah bertemu Abdullah, Abdullah bertanya kepada nenek itu, "Berapakah yang diberikan Al Hasan dan Al Husain kepadamu?" Nenek menjawab, "Dua ribu kambing dan dua ribu dinar."

Abdullah bin Ja'far kemudian memberikan nenek dua ribu kambing ditambah dua ribu dinar. Abdullah berkata kepada nenek itu, "Seandainya kamu mulai dari aku, tentu kamu akan membuat mereka berdua (Al Hasan dan Al Husain) menjadi repot."

Setelah itu, sang nenek pulang menemui suaminya dengan membawa empat ribu kambing dan uang empat ribu dinar.
-------------

Sumber: Buku Golden Stories, karangan: Mahmud Musthafa Sa'ad dan Dr. Nashir Abu Amir Al-Humaidi, penerbit: Pustaka Al-Kautsar Jakarta

Artikel: My Diary

Baca juga:
- Mujahidah Berbaju Besi
- Syi'ah Aneh tapi Nyata
- Kisah Cerdiknya Seorang Pemuda yang Ikhlas
- Kisah Sedekah yang Salah Alamat
- Waktu-Waktu Do'a Mustajab
- Nasehat Rasulullah kepada Putrinya
- Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu'anha: Cemerlang Menghadapi Fitnah
- 5 Fakta Unik Tentang Ka'bah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar