Selasa, 18 Februari 2014

Kecerdasan Abu Hanifah


Ada seorang laki-laki bertanya kepada Abu Hanifah,
"Wahai Abu Hanifah, bagaimana pendapatmu mengenai seorang laki-laki yang berkata seperti ini, 'Aku tidak mengharap surga dan tidak takut pada neraka. Aku akan memakan bangkai dan darah. Aku membenarkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani. Aku benci terhadap sesuatu yang hak (benar). Aku lari dari rahmat Allah. Aku juga meminum khamr. Aku bersaksi terhadap sesuatu yang tidak kulihat. Aku mencintai fitnah. Aku sholat tanpa berwudhu'. Aku tidak mandi setelah mengalami junub. Dan aku suka membunuh manusia.'"

Sebelum menjawab pertanyaan itu, Abu Hanifah melihat kepada para hadirin dan berkata, "Jika menurut kalian bagaimana?" Mereka menjawab, "Itu jelas orang kafir." Mendengar jawaban mereka, Abu Hanifah tersenyum. Sejenak kemudian beliau berkata, "Itu adalah tanda orang mukmin." Mendengar jawaban Abu Hanifah, para hadirin terheran-heran dan bertanya, "Kenapa bisa begitu?"

Abu Hanifa berkata,
"Yang dimaksud aku tidak mengharap surga dan tidak takut pada neraka itu benar, karena ia berharap dan takut hanya kepada Pencipta surga dan neraka.

Yang dimaksud aku suka memakan bangkai dan darah, itu berarti ia memakan bangkai ikan dan belalang serta memakan hati dan limpa.

Yang dimaksud aku membenarkan orang-orang Yahudi dan Nasrani, itu artinya ia membenarkan ucapan orang Yahudi dan Nasrani ketika berkata bahwa mereka tidak akan selamat.

Yang dimaksud aku benci terhadap sesuatu yang hak (benar), itu artinya ia membenci kematian, karena datangnya kematian merupakan sesuatu yang hak (benar).

Yang dimaksud aku lari dari rahmat Allah adalah ia lari ketika kehujanan dan hujan merupakan rahmat Allah.

Yang dimaksud aku juga meminum khamr adalah bahwa ia juga meminum khamr pada saat darurat (ketika tidak ada lagi minuman/air selain khamr.red).

Yang dimaksud aku mencintai fitnah adalah ia mencintai harta dan anak, padahal keduanya termasuk fitnah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah fitnah (cobaan) bagimu."

Yang dimaksud aku bersaksi terhadap sesuatu yang tidak kulihat, artinya ia bersaksi kepada Allah, para malaikat, para nabi dan rasul, padahal ia tidak melihatnya.

Yang dimaksud aku sholat tanpa berwudhu' adalah ia membaca shalawat kepada Nabi tanpa perlu berwudhu'.

Yang dimaksud aku tidak mandi setelah mengalami junub artinya ketika ia tidak menjumpai air untuk mandi.

Yang dimaksud aku senang membunuh manusia adalah ia senang membunuh orang-orang kafir, karena dalam sebuah ayat-Nya, Allah menyebut orang-orang kafir dengan sebutan manusia. sebagaimana firman-Nya,
"Sesungguhnya manusia (orang-orang kafir) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerangmu (Muhammad)." (Ali Imran:173)
------------------

Sumber: Buku Golden Stories, karangan: Mahmud Musthafa Sa'ad dan Dr. Nashir Abu Amir Al-Humaidi, penerbit: Pustaka Al-Kautsar Jakarta

Artikel: My Diary

Baca Juga:
- Syi'ah Mencela Rasulullah
- Kisah Sahabat yang Memuliakan Tamu Rasulullah
- Mujahidah Berbaju Besi
- Zina Adalah Hutang
- Boleh Jadi Aku Tidak Akan Bertemu Kalian Lagi
- Nasehat untuk Isteri yang Kedua
- Perubahan Kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar