Sabtu, 04 Januari 2014

Jagalah Lisan (perkataan)



"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam."
(HR. Bukhari)

Allah Ta'ala juga berfirman: "Tidaklah seorang itu mengucapkan sesuatu ucapan, melainkan di sisinya ada malaikat Raqib -pencatat kebaikan- dan 'Atid -pencatat keburukan-."
(QS. Qaf: 18)

Memang lidah tak bertulang. Pepatah lama ini sangat sering kita dengar, terlebih bila kita mendengar ada orang yang berucap dengan kata-kata yang tidak baik, pepatah ini akan langsung kita ingatkan kepadanya.

Kata-kata yang terucap dari lidah kita (seringkali) disadari atau tidak ternyata telah menyakiti orang-orang di sekitar kita. Bahkan ada yang mengatakan tajamnya pedang tak setajam kata-kata. Luka karena pedang dapat disembuhkan dengan obat tapi luka karena kata-kata sulit sekali diobati kecuali dengan ma'af dan ikhlas.

Lidah dan kata-kata yang terucap darinya akan diminta pertanggungjawabannya, karena itu berkatalah untuk kemaslahatan bukan untuk kehancuran. Berkatalah untuk kebaikan dunia dan akhirat bukan untuk meninggikan gengsi dan ego. Berkatalah untuk menyelamatkan diri dari siksa neraka bukan berkata untuk menghiasi neraka.

Berkatalah yang baik atau diam.

Dari Abu Musa, katanya: "Saya berkata: "Ya Rasulullah, manakah kaum Muslimin itu yang lebih utama?"
Beliau menjawab: "Yaitu yang orang-orang Islam lainnya merasa selamat daripada gangguan lisannya -yakni pembicaraannya- serta dari tangannya."
(Muttafaq 'alaih)

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tahukah kalian, apa itu ghibah." Mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.
Beliau bersabda: "Yaitu, engkau menceritakan saudaramu apa yang tidak ia suka." Ada yang bertanya: Bagaimana jika apa yang aku katakan benar-benar ada pada saudaraku?.
Beliau menjawab: "Jika padanya memang ada apa yang engkau katakan, maka engkau telah mengumpatnya dan jika tidak ada, maka engkau telah membuat kebohongan atasnya."
(HR. Muslim)

Allah Ta'ala berfirman: "Janganlah sebagian diantara engkau semua itu mengumpat sebagian yang lainnya. Sukakah seorang diantara engkau semua makan daging saudaranya dalam keadaaan ia sudah mati, maka tentu engkau semua membenci -karena jijik terhadap perbuatan tersebut-. Takutlah kepada Allah, sesungguhnya Allah adalah Maha Menerima taubat lagi Penyayang."
(QS. al-Hujurat: 12)

"Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata busuk."
(HR. Bukhari dan Al Hakim)

Allah Ta'ala berfirman lagi: "Dan janganlah engkau mengikuti apa yang engkau tidak mengetahui, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu semua akan diberi pertanyaan -apa saja yang telah dilakukan olehnya-."
(QS. al-Isra': 36)

Semoga kita bisa menjadi makhluk dan hamba terbaik dengan menjaga lisan kita...

Sumber: facebook Diana Rosmawati 
-------------------------
Artikel: My Diary 

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar